PENGAMATAN PENGARUH PERBEDAAN VARIASI KONSENTRASI KANJI TERHADAP MUTU BENANG KANJI DAN JUMLAH PUTUS LUSI PADA PERTENUNAN KAIN 211090 DI MESIN PICANOL OPTIMAX

Abstract

Acrylic Polymer dan Polyvinyl Alcohol merupakan zat perekat yang baik bagi benang sintetik dalam proses penganjian salah satu contohnya benang polyester. Konsentrasi larutan kanji merupakan salah satu parameter yang penting dalam proses penganjian. Salah satu cara untuk mengoptimalkan zat perekat dalam proses penganjian adalah mengatur tingkatan konsentrasi larutan kanji. Di PT Trisula Textile Industries pada Departemen sizing and weaving terjadi jumlah putus lusi yang melebihi standar pabrik pada kain corak 211090. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi jumlah putus lusi dengan cara memvariasikan konsentrasi larutan kanji dengan variasi konsentrasi kanji A dan kanji B, benang hasil kanji akan diuji kekuatan tarik mulur dan ketahanan gosok. Metode penelitian dimulai dengan pengamatan jumlah putus lusi saat proses pertenunan sebelum variasi konsentrasi larutan kanji digunakan, dan melakukan pengamatan jumlah putus lusi saat proses pertenunan sesudah variasi konsentrasi larutan kanji digunakan, dan benang hasil kanji dilakukan uji kekuatan tarik mulur dan ketahanan gosok benang untuk mengetahui variasi konsentrasi kanji mana yang menghasilkan mutu benang kanji yang lebih baik dan jumlah putus lusi yang lebih sedikit. Pembuatan dan pengamatan variasi konsentrasi larutan kanji menggunakan mesin sizing dan mesin tenun dengan parameter yang sama. Pada penelitian ini, beberapa pengujian dilakukan , yaitu pengujian kekuatan tarik mulur benang dan uji ketahanan gosok benang. Kebaruan dari penelitian ini adalah bahan kanji formula dan mesin tenun yang digunakan merupakan yang pertama kalinya dilakukan. Kesimpulan pada penelitian ini adalah variasi konsentrasi larutan kanji B dapat meningkatkan mutu benang kanji dan jumlah putus lusi yang lebih sedikit dibandingkan dengan variasi konsentrasi larutan kanji A. Manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan acuan di PT Trisula Textile Industries untuk mengurangi jumlah putus lusi di pertenunan pada kain corak 211090 .