Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/165
Title: PENGARUH JARAK JEPIT ROL PERTAMA DAN ROL KEDUA TERHADAP MUTU SLIVER UNTUK PEMBUATAN BENANG OPEN END Ne 1 20 DARI 100% BAHAN LIMBAH DI MESIN DRAWING PASSAGE 1 CHERRY HARA SHOKKI SEISAKUSHO TIPE D-1200 P
Authors: Rudiansyah
Issue Date: 2014
Abstract: Pada proses pemintalan, mutu benang merupakan hal yang harus selalu dipertahankan dan ditingkatkan karena jika mutu benang semakin baik harga jualnya pun akan tinggi, mutu benang juga dipengaruhi oleh mutu sliver yang akan di proses menjadi benang. Semakin baik mutu sliver, semakin bagus juga mutu benang yang dihasilkan. Mutu sliver dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya nomor sliver, ketidakrataan (U%) sliver, dan jumlah neps sliver. Mesin drawing yang digunakan di PT Sandang Jaya Makmur untuk passage 1 adalah mesin drawing merk Cherry Hara Shokki Seisakusho tipe D-1200 P. Mesin drawing tersebut merupakan jenis mesin drawing yang menggunakan 4 rol atas dan 4 rol bawah. Penulis dalam hal ini melakukan penelitian mengenai variasi jarak jepit rol pertama dan rol kedua terhadap mutu sliver yang dihasilkan. Penelitian ini dilatar belakangi oleh teori dan adanya diskusi dengan pihak maintenance bahwa sejak pabrik berdiri belum pernah dilakukan uji coba tentang pengaruh variasi jarak jepit rol terhadap mutu sliver. Penulis disini melakukan penyetelan variasi jarak jepit rol pertama dan rol kedua dimulai dari jarak jepit terkecil berturut-turut diperbesar sebanyak 4 kali percobaan. Adapun jarak jepit rol pertama dan kedua dari percobaan yang dilakukan yaitu ; jarak jepit P1 = 40 mm, P2 = 41 mm, P3 = 42 mm dan P4 = 43 mm, untuk jarak jepit rol kedua dan ketiga, rol ketiga dan belakang adalah tetap, menggunakan yang dipakai oleh perusahaan, yaitu ; 42 mm dan 44 mm. dari hasil percobaan tersebut dilakukan pengujian berat sliver, ketidakrataan sliver, dan neps sliver. Berdasarkan pengujian dan hasil pengolahan perhitungan data dengan statistika menggunakan uji F dan Newman Keuls dapat disimpulkan bahwa pengaruh jarak jepit rol pertama dan rol kedua hanya berpengaruh terhadap ketidakrataan sliver. Nilai ketidakrataan terendah ada pada penyetelan jarak jepit P2 yaitu 3,87% yang mana jarak jepit rol pertama dan rol keduanya adalah 41 mm dan nilai ketidakrataan terbesar ada pada penyetelan jarak jepit P4 yaitu 4,33% yang mana jarak jepit rol pertama dan rol keduanya adalah 43 mm. Jadi, jarak jepit rol pertama dan rol kedua yang lebih baik hasil ketidakrataannya adalah jarak jepit P2 yaitu 41 mm.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/165
Appears in Collections:Teknik Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf1 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf124.14 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf1.29 MBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf97.07 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.