Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1642
Title: | SUATU PENGAMATAN PENGARUH SUHU DAN KELEMBABAN RUANG PENYIMPANAN BENANG KATUN 𝐍𝐞1 40 DAN BENANG RAYON 𝐍𝐞1 30 TERHADAP KEKUATAN BENANG |
Authors: | Fauzan, Rahman |
Issue Date: | 2024 |
Abstract: | Industri tekstil memainkan peran penting dalam perekonomian global dengan menyediakan berbagai macam produk seperti pakaian, linen rumah tangga, dan produk teknis lainnya. Proses manufaktur tekstil melibatkan berbagai tahapan, termasuk pengkondisian benang sebelum dijadikan produk jadi. Pengkondisian benang adalah proses krusial dalam industri tekstil yang bertujuan untuk menciptakan kondisi lingkungan yang optimal bagi benang sebelum proses produksi berlanjut. Salah satu aspek yang sangat penting dari kualitas benang adalah kekuatan tariknya, yang sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan selama pengkondisian. Kelembaban udara dan suhu yang tinggi berpengaruh pada sifat mekanis benang khususnya pada kekuatan tarik benang, tujuan dari penelitian ini Untuk mengevaluasi pengaruh suhu yang dikontrol oleh lampu penghangat terhadap kekuatan tarik benang. Tujuan pada penelitian ini untuk mengevaluasi pengaruh suhu dan kelembaban yang dikontrol oleh lampu penghangat terhadap kekuatan tarik benang dan untuk memahami interaksi antara suhu dan kelembaban dalam lingkungan yang dikendalikan terhadap sifat mekanis benang. Pada penelitian ini terdapat metode penelitian dengan membuat alat ruang penyimpanan benang yang terbuat dari kotak plastik dengan memasang lampu penghangat lalu memasang alat Humidifier, dan memasang alat Hygrometer didalam kotak. Dalam penelitian ini menggunakan 3 variasi Watt lampu penghangat yang berbeda, yaitu 25 watt, 40 watt, dan 60 watt. Benang akan dikondisikan pada setiap variasi watt lampu penghangat tersebut selama 24 jamLampu penghangat dan alat Humidifier dinyalakan secara terus-menerus selama 24 jam Setelah benang dikondisikan pada kotak, benang akan diuji kekuatan tarik, lalu melihat hasil perbedaan kekuatan benang yang dikondisikan dalam kotak dengan variasi watt lampu yang berbeda Hasil dari uji kekuatan tarik variasi lampu penghangat 25 watt yang mendapatkan kestabilan dikelembaban 90% ± 2% dan suhu 41°C ±2°C , mendapatkan hasil uji kekuatan tarik terendah yaitu 1,46 N untuk benang rayon dan 1,45 N untuk benang Katun. Dan divariasi lampu penghangat 40 watt yang mendapatkan kestabilan dikelembaban RH 85% ± 2% dan suhu 43°C ±2°C mendapatkan hasil uji kekuatan tarik benang yaitu 1,75 N untuk benang rayon, dan 1,87 N untuk benang Katun. Dan divariasi lampu penghangat 60 watt yang mendapatkan kestabilan dikelembaban RH 80% ± 2% dan suhu 46°C ±2°C mendapatkan hasil uji kekuatan tarik benang tertinggi yaitu 1,95 N untuk benang rayon, dan 2,23 N untuk benang Katun. |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1642 |
Appears in Collections: | Teknik Tekstil |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BAB I.pdf | 1.93 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Isi.pdf | 1.93 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Pustaka.pdf | 1.92 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Intisari.pdf | 1.92 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Lampiran.pdf | 1.93 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.