Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1632
Title: | UJI COBA PENGGUNAAN BENANG PAKAN WOL DOMBOS DI MESIN TENUN RAPIER PICANOL GT-MAX |
Authors: | Della, Pramudia Hartanti |
Issue Date: | 2024 |
Abstract: | Proses pertenunan kain grey pada pelaksanaannya banyak mengalami beberapa kendala dari lima gerakan pokok pertenunan salah satunya yaitu kendala saat proses peluncuran benang pakan yang mengakibatkan stop pakan pada mesin tenun. Pada mesin rapier alat yang berpengaruh terhadap peluncuran benang pakan yaitu accumulator yang berfungsi menyiapkan atau membantu menggulung benang pakan dan menjaga tegangan benang pakan sebelum disisipkan kedalam mulut lusi. Jumlah stop pakan yang tinggi dapat dipengaruhi oleh variasi penyetelan tension accumulator, selain itu dipengaruhi oleh kualitas bahan bakunya. Benang wol dombos dihasilkan dari proses pemintalan tangan (hand spinning) tahapan yang dimulai dari pencukuran bulu, pencucian serta pengeringan dan tahap terakhir yaitu spinning. Hasil dari hand spinning menimbulkan kerataan benangnya kurang dan juga puntirannya. Benang wol dombos memiliki sifat melintir (crinkle) sangat tinggi yang disebabkan oleh tidak stabilnya puntiran saat proses hand spinning, maka dilakukan uji coba penggunaan benang pakan wol dombos dengan penyetelan tension accumulator supaya benang wol dombos mendapat tegangan yang konstan sebelum diluncurkan ke mulut lusi. Penelitian dilakukan dengan cara mengatur variasi tension accumulator di angka 9, 7, dan 5. Dari variasi penyetelan ini dapat diketahui jumlah stop benang pakan minimum untuk benang pakan wol dombos. Percobaan yang dilakukan untuk setiap variasi dan mengamati stop benang pakan masing-masing selama 5 menit. Setelah pelaksanaan uji coba pertenunan dengan melakukan penyetelan tension accumulator terhadap stop pakan wol dombos di mesin tenun rapier Picanol GT- Max, kemudian dilakukan pengumpulan data dan uji statistika untuk dapat ditarik kesimpulan pada hasil percobaan. Berdasarkan percobaan penggunaan benang pakan wol dombos dapat di tenun menggunakan mesin rapier kurang dari 300 rpm, dan disimpulkan bahwa tension accumulator berpengaruh terhadap stop benang pakan wol dombos dan diketahui stop pakan paling sedikit yaitu pada penggunaan variasi tension 5 sebanyak 31 kali dalam 5 menit. Berdasarkan hasil uji Kruskal Wallis menyatakan bahwa nilai sig <0,05. Maka H0 ditolak yang artinya penyetelan tension accumulator berpengaruh terhadap stop benang pakan wol dombos di mesin tenun rapier Picanol GT-Max. |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1632 |
Appears in Collections: | Teknik Tekstil |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BAB I.pdf | 2.26 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Isi.pdf | 2.26 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Pustaka.pdf | 2.26 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Intisari.pdf | 2.26 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.