Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1615
Title: PENERAPAN METODE ZERO WASTE PATTERN CUTTING TERHADAP KAIN TENUN BULU GARUT PADA RANCANGAN BUSANA OUTERWEAR
Authors: Tri, Surya Hutama Wijaksana
Issue Date: 2024
Abstract: Perancangan busana outerwear dengan menerapkan metode Zero Waste Pattern Cutting (ZWPC) menggunakan kain tenun Bulu Garut didasari atas konsep penyelenggaraan sustainable fashion pada pilar lingkungan dan sosial budaya. Isu pencemaran limbah tekstil yang dihasilkan dari proses pemotongan serta isu memudarnya budaya tekstil tradisional menjadi latar belakang penelitian ini dilakukan, sehingga konsep rancangan busana outerwear tugas akhir ini menjadi solusi yang ditawarkan dari kedua isu tersebut. Metode ZWPC merupakan sebuah metode yang bertujuan untuk meminimalisir atau mengeliminasi produksi limbah kain pada proses pemotongan dengan cara memanfaatkan seluruh dimensi pada kain yang digunakan pada rancangan busana. Kain tenun Bulu Garut di sisi lain dipilih sebagai representasi kain tradisional yang dewasa ini naik daun di kalangan masyarakat. Perancangan busana ini termasuk ke dalam Fashion Trend Forecasting 2024/2025 dengan salah satu tema yaitu Heritage dengan subtema Aristrocacy. Tema Heritage ini berkaitan dengan konsep budaya kain tradisional yang diturunkan secara turun-temurun dari generasi sebelumnya ke generasi yang akan datang. Tema yang dipilih ini diharapkan dapat merepresentasikan kain tenun Bulu Garut yang diterapkan pada busana outerwear dengan metode ZWPC. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode campuran (mix method) yaitu sebuah metode penelitian yang menggabungkan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif dilaksanakan dengan eksperimen penerapan ZWPC pada kain tenun Bulu Garut dan kain satin sebagai furing pada outerwear. Metode kualitatif dilaksanakan dengan wawancara mengenai penyelenggaraan upaya strategi konservasi budaya tenun Bulu Garut dengan menggunakan produk kain tenun Bulu Garut pada rancangan busana. Outerwear 1 berhasil memanfaatkan tenun Bulu Garut 110cm x 120cm dan kain satin 125cm x 120cm. Ukuran ini berhasil memanfaatkan 48% kedua dimensi kain secara keseluruhan. Outwear 2 berhasil memanfaatkan tenun Bulu Garut 110cm x 130cm dan kain satindengan 125cm x 130cm . Ukuran ini berhasil memanfaatkan 52% kedua dimensi kain. Desain outerwear 1 dan outerwear 2 dengan demikian dapat memanfaatkan 100% dimensi kain tenun Bulu Garut dan kain satin sebagai furing. Penerapan metode ZWPC dilakukan dengan modifikasi pengembangan pada pola referensi yang kemudian dibuat dalam mini marker dan dibuat dummy. Penelitian wawancara dilakukan secara linear, yaitu wawancara dilakukan terpisah pada proses pembuatan busana. Wawancara dilakukan kepada tiga pemangku kepentingan yaitu pengrajin kain, penjual atau distributor kain, dan fashion desainer. Metode wawancara dilakukan dengan cara wawancara tidak terstruktur. Poin pertanyaan wawancara mengangkat strategi upaya konsevasi budaya kain tenun Bulu Garut dengan penggunaan kain tenun Bulu Garut pada rancangan busana. Hasil wawancara menunjukkan bahwa strategi ini dinilai dapat menjadi strategi yang efektif dalam tujuan menyelenggarakan upaya konservasi dalam melestarikan budaya tenun Bulu Garut.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1615
Appears in Collections:Produksi Garmen Dan Fashion Desain

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf545.64 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf2.6 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf401.9 kBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf197.86 kBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf1.59 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.