KOMBINASI TEKNIK JUMPUTAN DENGAN PEWARNA ALAM SABUT KELAPA DAN BORDIR TEKNIK LEKAPAN TALI UNTUK BUSANA READY- TO-WEAR DELUXE

Abstract

Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Dari kekayaan alam ini, terdapat berbagai jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan zat warna alam pada kain tekstil. Salah satunya sabut kelapa yang mengandung senyawa tanin dan dapat menimbulkan warna cokelat muda tipis. Belum banyak peneliti yang menerapkan zat warna alam pada produk fesyen. Terdapat berbagai teknik reka bahan dalam dunia tekstil yang dapat diterapkan pada produk fesyen, salah satunya ada pada reka latar (surface design) yaitu teknik jumputan. Teknik jumputan akan menimbulkan motif bulatan putih pada kain. Selain teknik jumputan terdapat pula bordir. Teknik dalam bordir dapat dilakukan dengan melekapkan tali atau dikenal dengan nama lain couching. Perkembangan di bidang fashion yang semakin pesat dapat menyebabkan pembuatan busana terus meningkat, terutama pada busana ready-to-wear deluxe. Busana ini memiliki ciri khas reka bahan yang dapat langsung dibeli dan dipakai tanpa harus melakukan pengukuran dan pemesanan. sub tema reminiscene pada Indonesian Trend Forecasting 2024/2025 menjadi konsep perancangan busana yang dibuat. Konsep perancangan ini menggabungkan akar budaya dengan gaya modern dan sentuhan kesan etnik yang mana dihubungkan dengan beberapa hal terkait upacara siraman adat Jawa yaitu kain jumputan, bunga mawar, dan cengkir gading. Perancangan ini menciptakan koleksi busana berjudul Serangkai Diantara Kerambil. Produk yang dibuat adalah busana ready-to-wear deluxe menggunakan siluet Y dan H bergaya modern etnik, chic, dan semi formal, menggunakan perpaduan skema warna analogus-netral berdasarkan pantone yaitu wheat, new wheat, lucent white, pink cosmos, dan slapper lady serta penerapan teknik jumputan dikombinasikan dengan bordir teknik lekapan tali yang diterapkan pada beberapa bagian komponen busana. Material kain utama yang digunakan pada pembuatan busana ready-to-wear deluxe ini adalah kain primisima, kain amerikan drill, kain toyobo, dan kain lurik. Kain primisima dipilih karena berasal dari serat alam kapas yang mudah menyerap air, cocok untuk pembuatan kain jumputan menggunakan zat warna alam. Kain amerikan drill dengan tekstur sedikit mengkilap dan tebal dapat memberikan kesan semi-formal. Kain toyobo untuk bagian kemeja yang memiliki tekstur mengkilap. Kain lurik dipilih untuk menambah kesan etnik untuk variasi di bagian pada rok dan blus untuk menambah kesan etnik. Eksperimen warna dan fiksasi pada teknik jumputan menggunakan sabut kelapa dilakukan untuk mendapatkan warna yang sesuai dengan palet warna pada moodboard. eksperimen menggunakan hasil larutan ekstraksi sabut kelapa selama 2 jam bersuhu 70-75 C, dilakukan tiga percobaan berbeda menggunakan cara dingin tanpa menggunakan bahan tambahan lain, cara panas ditambah 0,10 dan 0,15 gram natrium karbonat, dan cara panas ditambah 2 sdm/ltr garam serta ukuran motif. Eksperimen bordir membuat beberapa jenis bordir motif flora menggunakan metode one line art sesuai konsep yang sudah ditentukan (keterkaitan hal pada upacara siraman adat Jawa, bunga-bunga dalam air siraman), kemudian dibuat kombinasi dengan kain jumputan. Proses produksi busana dimulai dari konsep busana, pembuatan moodboard, pemilihan material, pembuatan desain, pembuatan desain motif jumputan, pembuatan desain motif bordir, pembuatan pola, penggelaran dan pemotongan, pembuatan dan pencelupan kain jumputan, pencelupan kain polos, quality control, pembuatan bordir, penjahitan, proses finishing, photoshoot, dan packing. Harga busana ready-to-wear deluxe yang sudah ditambah laba pada ready-to- wear deluxe 1 bernilai Rp.3.731.000 dan busana ready-to-wear deluxe 2 bernilai Rp. 4.741.000.