EKSPLORASI MOTIF IKON KOTA BOGOR PADA KAIN DENIM DENGAN TEKNIK ENGRAVING PADA BUSANA READY-TO-WEAR DELUXE

Abstract

Industri fesyen terus mengalami perkembangan yang pesat, memasuki era di mana aspek lokalitas dan identitas budaya menjadi sorotan utama. Indonesia dengan berjuta kekayaan budaya yang dimilikinya, berpotensi mengangkat ragam hias yang dapat diaplikasikan pada berbagai macam artefak, salah satunya pada kain. Salah satu kota yang kaya akan sejarah dan kekayaan budaya adalah Kota Bogor. Dengan ciri khasnya yang unik, Kota Bogor memiliki sejumlah ikon yang mencerminkan keindahan alam, warisan sejarah, dan kehidupan masyarakatnya yang dapat menginspirasi khususnya bagi pelaku industri kreatif. Salah satu teknik pengolahan bahan yang dapat dieksplor untuk menciptakan motif ikon kota Bogor adalah teknik engraving. Engraving atau seni grafir dibuat dengan cara menggores di atas media seperti kayu, logam, kaca, kulit dan media lainnya sehingga membentuk lukisan atau gambar. Engraving dapat dilakukan dengan mesin cetak laser ataupun secara manual dengan tangan dan mesin grinder. Objek senjata kujang dari ornamen puncak pada Tugu Kujang dan daun talas dari tanaman Talas Ketan dan Talas Bogor dipilih untuk mewakili ikon Kota Bogor. Perancangan motif dilakukan dengan melakukan observasi dan studi literatur mengenai ikon Kota Bogor tersebut. Pembuatan motif ikon Kota Bogor dengan teknik engraving manual dilakukan dengan bantuan mesin die grinder dan mata gerinda mounted stone dan diamond point untuk menonjolkan kesan handmade dan ekslusifitas pada busana. Teknik engraving terlebih dahulu di eksplor guna mengetahui berbagai macam posibilitas pada prosesnya. Proses eksplorasi dan eksperimen dilakukan terhadap 3 sampel uji dengan beberapa variabel yang berbeda seperti jenis finishing, gramasi, ketebalan, dan anyaman. Eksperimen dilakukan untuk menentukan sampel uji mana yang akan dipilih sebagai bahan utama dalam pembuatan koleksi busana Tugas Akhir. Eksplorasi dan eksperimen dari teknik engraving secara manual dilakukan untuk mengetahui berbagai posibilitas dan kapabilitas yang dihasilkan pada sampel uji. Dilakukan dua tahap eksperimen terhadap sampel uji yaitu eksperimen engraving motif dan eksperimen kapasitas sampel uji. Busana dibuat dengan mengacu Trend Forecasting 2024/2025: RESILIENT dengan tema Cyberchic dengan sub tema Avant Tech. Koleksi dibuat dengan menggunakan nuansa warna monokrom dari warna biru indigo. Sub tema Avant Tech memiliki kata kunci eksperimental yang diterapkan pada proses eksplorasi motif pada kain denim menggunakan teknik non konvensional yaitu teknik engraving manual. Produk memilliki fokus berupa produk busana outer, celana, dan rokbertujuan untuk mempermudah proses styling atau padu padan oleh pemakai sehingga busana dapat disesuaikan pada suasana non formal hingga semi formal. Proses pembuatan busana ini dimulai dari pembuatan moodboard, perancangan desain motif, pembuatan ilustrasi desain, pembuatan pola, gelar susun kain, pemotongan kain, pembuatan motif dengan teknik engraving, penjahitan dan finishing. Harga jual pada busana ini dihitung berdasarkan penjumlahan total Harga Pokok Produksi (HPP) dengan besarnya persentase laba yang ditetapkan sebesar 50% untuk harga jual per item dan 40% untuk harga jual set busana. Harga jual set busana terpilih 1 sebesar Rp 3.410.000 dengan produk set outer seharga Rp 2.255.000 dan produk celana seharga Rp 1.400.000. Harga jual set busana terpilih 2 sebesar Rp 3.065.000 dengan produk set outer seharga Rp 2.116.000 dan produk rok seharga Rp 1.650.000.