Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/16
Title: PENGARUH PENYETELAN TEKANAN UDARA MAIN NOZZLE DAN SUB NOZZLE TERHADAP WEFT STOP PADA PERTENUNAN KAIN DENIM DENGAN MENGGUNAKAN BENANG PAKAN TEKSTUR REGULER DAN BENANG PAKAN TEKSTUR ELASTIS DI MESIN AIR JET LOOM MEREK TOYOTA TIPE JAT 610
Authors: Andi, Somali
Issue Date: 2014
Abstract: PT Bratatex memproduksi kain denim dengan bahan baku benang pakan berupa benang poliester. Pembuatan kain denim di Pertenunan Seksi II dilakukan dengan mesin air jet loom. Bahan baku benang poliester yang digunakan untuk pembuatan kain denim terdiri dari dua jenis yaitu benang tekstur reguler dan benang tekstur elastis. Pada penggunaan kedua jenis bahan baku benang pakan tekstur reguler dan benang pakan tekstur elastis diharapkan tidak banyak konsumsi udara pada saat peluncuran pakan. Hal tersebut menjadi sebuah pemikiran dalam upaya untuk menentukan tekanan udara yang sesuai. Pada mesin air jet loom salah satu penyetelan yang kemungkinan berpengaruh terhadap frekuensi jumlah weft stop adalah penyetelan tekanan udara. Berdasarkan diskusi dengan kepala seksi bahwa tekanan udara yang digunakan untuk setiap jenis bahan baku benang pakan berbeda-beda. Dalam penyetelan tekanan udara perlu diperhatikan juga apakah mengakibatkan bertambahnya frekuensi jumlah mesin berhenti karena weft stop. Besar kecilnya tekanan udara diatur sesuai ketentuan agar didapat suatu keseimbangan antara benang pakan sampai ke ujung kain dan tidak mengganggu laju benang pakan tersebut. Selain itu, penulis ingin mengetahui dan menentukan tekanan udara yang sesuai pada penggunaan benang pakan tekstur reguler dan benang pakan tekstur elastis. Berdasarkan hasil pengujian dari kelima penyetelan tekanan udara main nozzle dan sub nozzle untuk benang pakan tekstur reguler berturut-turut yaitu 2,8 bar dan 3,5 bar, 3,3 bar dan 4 bar, 3,8 bar dan 4,5 bar, 4,3 bar dan 5 bar, 4,8 bar dan 5,5 bar, dihasilkan penyetelan tekanan udara yang sesuai untuk benang pakan tekstur reguler adalah dengan main nozzle 4,3 bar dan sub nozzle 5 bar karena menghasilkan jumlah weft stop sebanyak 15 kali per 8 jam. Tekanan udara main nozzle dan sub nozzle untuk benang pakan tekstur elastis berturut-turut yaitu 3,3 bar dan 4 bar, 3,8 bar dan 4,5 bar, 4,3 bar dan 5 bar, 4,8 bar dan 5,5 bar, 5,3 bar dan 6 bar, penyetelan tekanan udara yang sesuai untuk benang pakan tekstur elastis adalah dengan main nozzle 4,8 bar dan sub nozzle 5,5 bar karena menghasilkan jumlah weft stop sebanyak 18 kali per 8 jam. Tekanan udara yang dibutuhkan untuk meluncurkan benang pakan tekstur elastis lebih besar daripada benang pakan tekstur reguler.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/16
Appears in Collections:Teknik Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf193.68 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf194.08 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf155.51 kBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf174.51 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.