REPRESENTASI SISI POSITIF INNER CHILD MELALUI WARNA, PATCHWORK, DAN RUFFLE BERDASARKAN FILM BARBIE PADA BUSANA READY-TO-WEAR

Abstract

Belakangan ini, masyarakat ramai membicarakan tentang inner child di media sosial. Pembahasan ini banyak menyoroti sisi negatifnya saja, padahal inner child juga memiliki sisi positif. Di sisi lain, film Barbie yang rilis di Indonesia pada bulan Juli tahun 2023 lalu memberikan fenomena tersendiri, seperti banyak ditemukannya orang dewasa yang berpenampilan seperti Barbie dengan tampilan lucu dan meriah saat menyaksikan film tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa orang dewasa pun masih memiliki sisi inner child dalam diri mereka masing-masing. Dari kedua hal tersebut, sisi positif inner child akan menjadi topik utama dalam pembuatan busana Ready-To-Wear ini. Sisi positif inner child tersebut akan dituangkan melalui penerapan psikologi warna dan aplikasi reka bahan. Dari hasil kuisioner yang disebar, sebesar 51,4% responden mengetahui sisi positif inner child dapat dipresentasikan melalui psikologi warna, namun 48,6% responden tidak mengetahui hal tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang belum menyadari bahwa sisi positif inner child dapat dipresentasikan melalui psikologi warna. Warna-warna yang akan diterapkan adalah pink, biru, ungu, dan kuning. Warna-warna tersebut sangat identik dengan film Barbie. Aplikasi reka bahan yang akan ditampilkan adalah patchwork dan ruffle. Dalam penerapannya, patchwork akan dibuat dalam dua motif, yaitu diamond dan square. Sementara itu, ruffle akan diterapkan dalam dua variasi, yaitu single edge ruffle dan double edge ruffle. Patchwork melambangkan sisi kreatif dari inner child, sedangkan ruffle mewakili rasa percaya diri yang juga merupakan sisi positif dari inner child. Tujuan pembuatan busana Ready-To-Wear ini adalah untuk mengkomunikasikan keberadaan dan pentingnya sisi positif dari inner child. Busana Ready-To-Wear ini mengusung tema Fusion dan subtema Symbiotic dari Fashion Trend Forecast 2024/2025 "Resilient". Pada subtema tersebut, unsur utama yang ditampilkan adalah penggunaan warna cerah dan ceria. Komposisi warna yang digunakan yaitu warna yang dapat merepresentasikan sisi positif inner child. Warna yang akan diterapakan yaitu pink melambangkan semangat dan feminisme, kuning mewakili rasa percaya diri dan keceriaan, ungu mewakilkan rasa petualang dan pemicu kreativitas, dan biru menonjolkan sisi tenang. Busana Ready-To-Wear ini akan menggunakan siluet I dan A. Material yang dipakai adalah kain toyobo dengan potongan baju yang wearable, simple, namun tetap stylish. Busana ini mengacu pada western style. Konsep dari busana Ready-To-Wear ini adalah busana siap pakai dengan nuansa colorful, unik, dan stylish, dengan target market wanita berusia 25-35 tahun yang memiliki gaya berbusana unik, menyukai warna cerah, dan memiliki karakter cheerful serta unik. Busana ini dirancang khusus untuk acara non-formal seperti acara entertainment. Proses pembuatan busana Ready-To-Wear ini terdiri dari pembuatan desain, pemilihan material, pembuatan pola, Quality Control pembuatan pola, spreading dan marker, Quality Control spreading dan marker, pemotongan kain, eksplorasi reka bahan, Quality Control eksplorasi reka bahan, penjahitan, Quality Control penjahitan, finishing, Quality Control finishing, fitting, dan photoshoot. Busana Ready-To-Wear yang akan diwujudkan sebanyak 2 look. Harga jual dari busana look 1 adalah Rp. 1.910.000,00 dan busana look 2 adalah Rp. 1.940.000,00. Harga jual tersebut didapat dari akumulasi HPP dengan persentase laba yang diinginkan yaitu sebesar 50%. Laba yang diharapkan diperoleh dari hasil jahitan yang rapi, penggunaan reka bahan patchwork dan ruffle yang dibuat secara handmade, serta mengikuti Fashion Trend Forecast 2024/2025 "Resilient”.