PENERAPAN TEKNIK QUILTING PADA PEMBUATAN JAKET TACTICAL DENGAN MENGGUNAKAN PENCAPAN PIGMEN THERMOCHROMIC

Abstract

Tren fesyen di Indonesia semakin berkembang seiring waktu dengan mengikuti perkembangan teknologi dan dengan adanya generasi yang semakin kreatif. Kriteria busana yang nyaman dipakai memiliki aspek seperti kenyamanan, kepraktisan, dan estetika. Jaket menjadi salah satu pakaian yang sudah menjadi gaya sehari-hari yang dapat dipadupadankan dengan berbagai style. Pemakaian teknik quilting menjadi ide awal untuk mengeksplorasi terhadap produk jaket dengan memakai pencapan thermochromic dan juga meningkatkan fungsi tambahan yang akan memudahkan penggunanya. Motif quilting yang digunakan untuk pembuatan jaket tactical adalah Hexcellent Pantograph. Penerapan teknik quilting tersebut pada kain taslan coating balon. Bahan utama yang digunakan pada pembuatan produk ini adalah kain taslan coating balon 100% polyester dan kain furing jala. Pembuatan produk tugas akhir ini memadu padankan dengan tema salah satu tren busana yang tertera pada Fashion Trend Forecasting (FTF) 2024/2025 “Resilient” pengelompokan dari ‘New Spirit’ dengan tema a thleisure. A thleisure menjadikan desain baju sport sebagai inspirasi dalam gaya berbusana, hal ini memiliki gambaran seperti dinamis, tidak menggangu gerak dan juga sportif. Pembuatan pola pada produk ini menggunakan pola standar M. Produk jaket ini memakai siluet berpotongan H-line yang memiliki kriteria simpel, longgar dan praktis saat digunakan. Proses pembuatan produk ini meliputi proses pembuatan konsep dan moodboard, eksplorasi motif, pembuatan ilustrasi desain, pemilihan material, proses pencapan kain, proses penjahitan quilting, pembuatan pola, gelar susun dan pemotongan kain, penjahitan, finishing (meliputi pemasangan kancing dan zipper) dan quality control. Pada tahap pengendalian mutu akan dilakukan pengujian evaluasi material. Pengendalian mutu pada proses produksi yang diantaranya pembuatan pola, pemotongan kain, penjahitan, dan finishing. Pada tahap pemeliharaan produk yang dilakukan yaitu hand wash, do not bleach, line dry, dan iron low heat. Terdapat beberapa hal yang akan menjadi nilai guna jaket tactical lebih banyak dimanfaatkan dan praktis dengan menciptakan jaket yang dapat menambahkan aspek kedalamnya, jaket yang bisa menjadi berbagai pecahan lainnya seperti tote bag dan vest. Hal ini dapat membuat pengguna lebih mudah apabila ingin mengubah gaya dari jaket tersebut. Dengan pemberian pencapan pigmen thermochromic pada produk memiliki tujuan yang sama yaitu agar produk menjadi lebih modis dan unik karena thermochromic dapat berubah warna sesuai dengan suhu lingkungan. Target pasar pada produk jaket ini yaitu pria dan wanita berusia 20-35 tahun dengan kelas ekonomi menengah atas dengan memiliki ketertarikan terhadap tren fesyen masa kini dan memiliki selera fesyen dan seni yang baik. Pada produk jaket tactical ini Harga Pokok Penjualan (HPP) yang dikeluarkan dan laba yang diinginkan dijual dengan harga Rp. 1.870.686 dan laba Rp. 935.343 dijual dengan harga Rp. 2.806.029 dibulatkan menjadi Rp. 2.806.030 untuk busana pria dan untuk busana wanita Rp. 1.774.086 dan laba Rp. 887.043 dijual dengan harga Rp. 2.661.129 dibulatkan menjadi Rp. 2.661.130. perhitungan harga jual ini ditentukan dari total keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan busana dengan laba sebesar 50%.