Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1578
Title: PENERAPAN KONSEP TEKNIK UPCYCLE PADA BUSANA READY TO WEAR DELUXE DENGAN GAYA ANDROGINI MENGGUNAKAN SABLON GLOW IN THE DARK
Authors: Aulia, Sari Nur Amallina
Issue Date: 2024
Abstract: Seiring berkembangnya jaman pakaian tidak lagi sebagai kebutuhan pokok namun pakaian juga dapat menjadi media untuk mengekspresikan diri atau menunjukkan status sosial masyarakat dalam berpakaian. Namun akibat dari tren mode yang terus berkembang pesat, munculah istilah fast fashion akibat tren fashion nasional dan internasional yang menjual produk dengan harga murah dan mudah didapatkan serta diproduksi dalam jumlah banyak. Hal ini menimbulkan masalah lingkungan yang serius, karena sebagain besar bahan pakaian tersebut sulit untuk diurai. Dalam menjawab tantangan limbah tekstil, salah satu upaya yang berubah menjadi gaya hidup di dunia fashion adalah dengan menyebarkan konsep mode berkelanjutan atau biasa disebut upcycling. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perancangan busana pada tugas akhir ini mengambil konsep upcycling pada busana ready to wear deluxe dengan gaya androgini menggunakan sablon glow in the dark. Busana dibuat mengacu pada Indonesia Trend Forecasting 2024/2025 dengan mengambil tema konsep Avant Tech. Avant tech memiliki ciri tantangan bereksperimen menciptakan busana dengan pola pikir out-of-the-box melahirkan bentuk busana tidak lazim dan sangat unik. Desain busana ready to wear deluxe dibuat sebanyak 10 desain dengan dua desain yang terpilih untuk direalisasikan. Untuk menciptakan pola pikir out-of-the-box busana ready to wear deluxe direalisasikan dengan konsep gaya androgini. Gaya androgini adalah memadukan dua tampilan yaitu maskulin dan feminin dalam satu tampilan busana, yang mana penggunaanya masih dalam batas normal. Serta menerapkan konsep penggunaan sablon glow in the dark untuk menampilkan kesan mempertegas siluet busana. Busana dibuat dengan menggunakan siluet I-line dan A-line. Material yang digunakan dalam pembuatan busana didominasi oleh pakaian bekas celana jeans dipadupadankan dengan kain katun poliester. Proses produksi pembuatan busana dimulai dari perancangan konsep, pembuatan sketsa desain, pembuatan reka bahan sablon glow in the dark, pembuatan pola, pemotongan kain, pengaplikasian sablon glow in the dark, penjahitan dan finishing. Untuk quality control raw material dilakukan secara visual pada pakaian bekas dan untuk menghindari pakaian bekas dari bakteri maka dilakukan perendaman pakaian bekas dengan air panas. Quality control pada proses produksi dilakukan untuk meminimalisirkan kesalahan atau cacat produk yang dapat mempengaruhi hasilnya. Hasil tugas akhir ini, harga pokok produksi dua buah busana ready to wear deluxe dengan tema “Eidith” adalah Rp 3.931.000. Dengan rincian biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Penerapan sablon glow in the dark pada busana ready to wear deluxe dapat menciptakan busana yang lebih unik. Desain ini tidak hanya mempertahankan nilai-nilai estetika pada busana, tetapi juga mempertahankan fungsi pakaian yang sudah tidak terpakai untuk bisa lebih dikembangkan menjadi pakaian yang mempunyai nilai lebih. Selain itu, penerapan sablon glow in the dark pada busana ready to wear deluxe menggunakan teknik upcycling dapat dikembangkan dengan inspirasi reka bahan lainnya.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1578
Appears in Collections:Produksi Garmen Dan Fashion Desain

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf9.25 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf9.25 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf9.24 MBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf9.25 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf9.25 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.