Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1574
Title: PENGGUNAAN PAKAIAN DENIM REJECT DALAM PENERAPAN SUSTAINABILITY DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI ANYAMAN DAN KAIN MOTIF SHIPPO PADA BUSANA UNISEX
Authors: Ananda, Tsani Ruswandi
Issue Date: 2024
Abstract: Sustainability merupakan suatu konsep keberlanjutan yang mengutamakan keseimbangan antara lingkungan, ekonomi, dan kebutuhan manusia. Saat ini, beberapa brand sudah menerapkan konsep ramah lingkungan tersebut. Pada kenyataannya, masih banyak produsen garmen yang belum menerapkan konsep sustainability. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah masalah teknologi dan biaya. Untuk itu, dapat diterapkan konsep yang paling sederhana yaitu recycle agar industri garmen di Indonesia bisa meminimalisir terjadinya pencemaran lingkungan. Konsep ini dilakukan dengan cara mengolah kembali sisa produksi dan produk yang sudah tidak terpakai lagi untuk dijadikan sebagai produk baru. Hal ini yang menjadi ide awal untuk membuat busana dari produk reject yang terdapat di suatu industri garmen yang berlokasi di Kabupaten Bandung. Busana yang dibuat merupakan gabungan dari beberapa produk denim reject. Produk yang digunakan adalah produk denim berupa celana dan jaket. Pada busana terdapat aplikasi berupa anyaman dengan bentuk diamond. Tema dari busana mengacu pada Trend Forecasting Indonesia 2024/2025 Resilient dengan tema Fusion dan sub tema Borderless. Untuk itu, busana diberi tambahan berupa sarung dengan material kain katun bermotif Asia yaitu motif shippo yang berasal dari Jepang. Busana juga mengusung konsep unisex sehingga dapat dipakai oleh pria maupun wanita. Kedua busana memiliki point of interest pada aplikasi anyamannya. Seluruh busana menggunakan siluet H. Satu busana terdiri dari satu set pakaian bergaya casual dengan kesan modern-ethnic dan aksesorisnya adalah topi, tas, dan sepatu. Seluruh material yang digunakan memiliki komposisi 100% katun. Pembuatan pola pada busana ini mengacu pada ukuran L, namun ukuran tersebut disesuaikan kembali agar busana dapat digunakan oleh pria dan wanita. Proses produksi pada busana ini dimulai dari pembuatan konsep dan ide, pemilihan material, pembuatan moodboard, pembuatan desain, pembuatan pola, pengguntingan produk, penggelaran dan cutting, pembuatan reka bahan, penjahitan, finishing, photoshoot, dan packaging. Terdapat pengendalian mutu yang terdiri dari pengendalian mutu material, proses produksi, dan produk jadi. Untuk menjaga kualitas dari busana, busana ini dilengkapi dengan care label yang dijahit pada busana. Label perawatan berisi lima simbol dengan dua jenis perawatan yang berbeda karena adanya aplikasi anyaman. Packaging yang digunakan untuk busana ini adalah box karton, plastik zip lock, dan spundbond serut. Busana ini diperuntukan bagi pria dan wanita dengan rentang usia 24 hingga 28 tahun. Harga jual yang ditetapkan untuk busana ready-to-wear 1 adalah sebesar Rp3.261.000, sedangkan untuk busana ready-to-wear 2 adalah sebesar Rp3.195.000. Harga tersebut sudah termasuk topi dan sepatu untuk busana 1 dan topi, sepatu, serta tas untuk busana 2. Untuk rincian harga, busana 1 memiliki harga jual Rp2.471.000, busana 2 sebesar Rp2.400.000, topi sebesar Rp170.000, tas sebesar Rp275.000, dan sepatu sebesar Rp350.000.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1574
Appears in Collections:Produksi Garmen Dan Fashion Desain

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf364.22 kBAdobe PDFView/Open
Daftar isi.pdf329.29 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf201.82 kBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf263.04 kBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf1.09 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.