Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1571
Title: | PENERAPAN QUALITY CONTROL KOMPONEN DI BAGIAN CUTTING SEBAGAI UPAYA MENGURANGI CACAT KOMPONEN DI PT BESOK ADA HASIL |
Authors: | Zharfan, Pratama Sujana |
Issue Date: | 2024 |
Abstract: | Pengamatan terhadap proses produksi di PT Besok Ada Hasil dilakukan selama 15 hari kerja, terhitung dari tanggal 10 Juni hingga tanggal 27 Juni 2024. Pengamatan dilakukan pada style meta shirt. Style meta shirt merupakan top shirt menggunakan kain pfp item supershine 119 gsm untuk main fabric dan bagian pleats menggunakan kain diamond crepe. Style ini memiliki quantity order sebanyak 1300 pieces dengan size S, M, L, XL. Selama periode pengamatan ini, dari 650 pieces produk yang diperiksa selama pengamatan, ditemukan 33 pieces produk yang cacat, dengan persentase mencapai 5,07%. Ditemukan bahwa terjadi masalah cacat pada komponen hasil cutting yang lolos ke bagian sewing atau penjahitan dan ditemukan saat quality control endline. Cacat-cacat tersebut meliputi cacat missprint, cacat hole, dan cacat kotor. Penyebab utama dari tingginya angka cacat ini adalah tidak adanya quality control komponen di bagian cutting. Setelah proses pemotongan selesai, komponen- komponen tersebut langsung dibundel per komponen tanpa pemeriksaan lebih lanjut. Akibatnya, banyak ditemukannya komponen cacat yang lolos ke proses penjahitan. Situasi ini tentu saja berdampak negatif pada kualitas produk akhir yang dihasilkan oleh PT Besok Ada Hasil. Di PT Besok Ada Hasil sendiri memiliki standar cacat produk di bagian produksi yaitu sebanyak 1,5%. Untuk mengatasi masalah ini pengamat menerapkan quality control komponen di bagian cutting. Quality control ini dilakukan dengan tujuan untuk menjaga kualitas dari komponen dan memisahkan komponen cacat agar tidak dilanjutkan ke proses penjahitan. Proses pemeriksaan dilakukan oleh operator quality control endline secara menyeluruh pada permukaan bagian komponen untuk memastikan tidak ada cacat yang terlewatkan. Quality control komponen dilakukan dengan metode sampling dari setiap potongan komponen atas, tengah dan bawah. Penerapan quality control komponen ini diharapkan dapat membantu menurunkan jumlah produk cacat yang disebabkan oleh lolosnya komponen cacat ke bagian penjahitan. Setelah dilakukan penerapan quality control komponen di bagian cutting, dilakukan pengamatan lanjutan dalam waktu satu minggu setelah penerapan quality control, ditemukan penurunan cacat sebesar 4,17%. Data pengamatan menunjukkan bahwa sebelum penerapan quality control komponen, terdapat 33 pieces produk cacat dengan persentase 5,07%. Sementara itu, setelah penerapan quality control komponen, jumlah komponen cacat menurun menjadi hanya 6 pieces, dengan persentase sebesar 0,92%. Meskipun penurunan ini belum sepenuhnya maksimal, hasil ini menunjukkan bahwa penerapan quality control komponen di bagian cutting berhasil membantu meminimalisir jumlah komponen cacat yang lolos ke proses penjahitan, langkah ini dapat meningkatkan kualitas produk akhir. |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1571 |
Appears in Collections: | Produksi Garmen Dan Fashion Desain |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BAB I.pdf | 1.39 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Isi.pdf | 1.38 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Pustaka.pdf | 1.38 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Intisari.pdf | 1.38 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.