Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1541
Title: | ANALISIS PENYEBAB DEFECT BROKEN STITCH DAN UNCONSISTANCE MEASUREMENT PADA PROSES TALI BAHU BRA MENGGUNAKAN PDCA DI PT GLOBALINDO INTIMATES |
Authors: | Hani, Putri Arifah |
Issue Date: | 2024 |
Abstract: | PT Globalindo Intimates merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang garmen. Produk utama yang dihasilkan yaitu pakaian dalam wanita seperti bra, panty, lingerie, dan camisole. Perusahaan ini menawarkan jasa pembuatan produk garmen atau yang biasa disebut Cut, Make, and Trim (CMT)/maklun. Perusahaan dengan kategori CMT hanya melakukan tahap pemotongan bahan mentah, proses jahit, dan merapikan pakaian. Sedangkan serangkaian aktivitas yang dilakukan sebelum proses produksi utama dimulai seperti tahap desain dan pengembangan produk, penyusunan pola, dan pengadaan bahan dilakukan oleh pihak buyer. Penelitian ini berfokus pada pembuatan komponen tali bahu bra. Tali bahu bra diproduksi melalui beberapa proses yaitu potong strap, memasukkan slide dan ring, jahit, buang benang, dan adjust tali bahu. Proses produksi tali bahu bra dilakukan di Departemen STB (Sewing Tali Bahu). Pada saat proses produksi tali bahu bra di departemen STB (Sewing Tali Bahu) ditemukan beberapa jenis defect produk. Di antara banyak jenis defect yang ditemukan, jenis defect broken stitch dan unconsistance measurement merupakan jenis defect yang berada diatas batas toleransi defect perusahaan yaitu sebesar 5%. Untuk mengatasi hal ini perlu dilakukan perbaikan seperti . Walaupun dalam praktiknya defect produk sering kali tidak dapat sepenuhnya dihilangkan, namun ada banyak cara yang bisa digunakan untuk meminimalkannya. Penelitian ini menggunakan sebuah metode manajemen yaitu PDCA (Plan-Do- Check-Action). PDCA adalah suatu metode manajemen untuk kontrol dan perbaikan berkelanjutan dari proses dan produk. Metode ini juga dikenal sebagai siklus Deming atau siklus Shewhart. Penggunaan metode PDCA pada penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas tali bahu bra. Hasil penelitian ini menunjukkan penyebab tingginya defect broken stitch dan unconsistance measurement yaitu berasal dari unsur manusia (man), mesin (machine), dan metode (method). Setelah dilakukan upaya perbaikan didapatkan penurunan jumlah defect broken stitch dari 7,5% menjadi 4,7% dan defect unconsistance measurement mengalami penurunan dari 6,2% menjadi 4%. Saran penulis bagi perusahaan yaitu: terus memonitor dan mengevaluasi proses produksi secara berkala untuk memastikan bahwa defect tetap berada pada level yang rendah, membuat panduan standar untuk pengukuran dan operator dilatih untuk mengikuti prosedur tersebut, memberikan pelatihan kepada operator untuk memastikan keterampilan dan pengetahuan mereka up-to-date serta mengadopsi teknologi baru atau alat yang lebih canggih jika diperlukan untuk mendukung kualitas yang lebih baik. Saran yang diberikan bagi peneliti selanjutnya yaitu menggunakan metodologi yang lebih kompleks, dan mengambil jangka waktu penelitian yang berbeda. |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1541 |
Appears in Collections: | Produksi Garmen Dan Fashion Desain |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BAB I.pdf | 1.34 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Isi.pdf | 2.82 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Pustaka.pdf | 1.07 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Intisari.pdf | 1.07 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Lampiran.pdf | 1.15 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.