Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1535
Title: | PENURUNAN CACAT NODA MELALUI IMPLEMENTASI 5S: STUDI KASUS DI PT BESOK ADA HASIL |
Authors: | Farhan, Rana Andriana |
Issue Date: | 2024 |
Abstract: | PT. Besok Ada Hasil adalah perusahaan garmen yang juga berfungsi sebagai Supply Chain Enabler, yang mempermudah kelancaran operasi rantai pasok dengan teknologi, layanan logistik, perangkat lunak manajemen, infrastruktur transportasi, solusi analitik, dan pengelolaan stok. Hal ini meningkatkan efisiensi, visibilitas, dan koordinasi dalam rantai pasok perusahaan. PT Besok Ada Hasil juga berpartisipasi dalam manufaktur tekstil dengan menjalin kemitraan lokal dan internasional serta memiliki production house untuk mendukung ekspor produk lokal. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi kinerja perusahaan adalah proses produksi. Budaya kerja memiliki peran besar dalam mengatur proses produksi, termasuk kebiasaan dan sikap yang tercermin dalam tindakan kerja. Penerapan budaya kerja 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) dapat meningkatkan lingkungan kerja dan pandangan karyawan terhadap pekerjaan mereka. Dalam usaha menghasilkan produk berkualitas, perusahaan sering menghadapi kendala, seperti tingginya persentase cacat. Berdasarkan pengamatan dan diskusi dengan bagian QC PT. Besok Ada Hasil, produksi bulanan mencapai 3.000 pcs dari line sewing 1 dengan standar Defect rate sebesar 6% per bulan. Penelitian pada sewing line 1 menemukan cacat yang melebihi Defect rate, menurunkan kualitas produk. Pengamatan pada sewing line 1 mengidentifikasi 4 jenis cacat: noda 69 pcs, broken stitch 42 pcs, skip stitch 21 pcs, dan unmargin stitch 18 pcs dalam 12 hari dari 13 hingga 25 Mei 2024. Penelitian difokuskan pada cacat noda karena jumlahnya tertinggi, 69 pcs. Untuk menemukan penyebab dan akibat cacat noda, digunakan diagram fishbone. Diagram ini membantu mencari penyebab masalah sehingga mempermudah perumusan strategi atau tindakan. Analisis menggunakan Diagram Fishbone 4M 1W menunjukkan 5 faktor penyebab cacat noda di Sewing line 1 yaitu, man, machine, material, method, dan work environment. Ditemukan bahwa kurangnya penerapan 5S pada lingkungan kerja berdampak pada penurunan kualitas di PT Besok Ada Hasil. Penelitian ini bertujuan memperbaiki pengendalian kualitas untuk menurunkan jumlah cacat noda menggunakan metode Kaizen 5S. Upaya perbaikan menunjukkan penurunan signifikan pada Defect rate quality di sewing line 1, dari 4,6% menjadi 1%, dan secara keseluruhan dari 10% menjadi 6%. Penerapan 5S mengurangi cacat noda sebesar 3,6%, berpengaruh terhadap penurunan cacat di sewing line 1 sebesar 4%, dari 10% menjadi 6%. |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1535 |
Appears in Collections: | Produksi Garmen Dan Fashion Desain |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BAB I.pdf | 392.3 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Isi.pdf | 1.25 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Pustaka.pdf | 328.63 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Intisari.pdf | 273.23 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.