Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1518
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorAmanda, Mega Utami-
dc.date.accessioned2025-06-19T08:22:47Z-
dc.date.available2025-06-19T08:22:47Z-
dc.date.issued2024-
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1518-
dc.description.abstractKesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan faktor penting di setiap perusahaan termasuk dalam industri garmen. Jika membahas mengenai K3 akan memilki kaitan erat dengan istilah manajemen risiko dikarenakan dua hal tersebut saling berkesinambungan dan memiliki tujuan akhir yang sama. Penjelasan mengenai manajemen risiko adalah seperangkat kebijakan, prosedur yang lengkap, yang dipunyai organisasi, untuk mengelola, memonitor, dan mengendalikan eksposur organisasi terhadap risiko menurut (Hanaf, 2006). Masih tingginya angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja khususnya di industri garmen serta banyaknya faktor dan potensi bahaya yang belum diidentifikasi dengan jelas, maka perlu dilakukan analisis faktor dan potensi bahaya sehingga bisa ditemukan upaya pengendalian dan solusi yang tepat sasaran agar angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja bisa diturunkan. Beberapa teori yang digunakan untuk mengetahui penyebab kecelakaan kerja yaitu menggunakan teori domino dan penyempurnaan dari teori domino sebelumnya yaitu teori loss caution model. Dalam perkembangan waktu dan mengikuti keadaan perusahaan yang berkembang terdapat perubahan standara SMK3 yang dijadikan landasan untuk menciptakan manajemen risiko untuk kecelakaan kerja diantaranya OHSAS 18001:199, AS/NZS 4801:2001, ANSI Z10-2005 dan OHSAS 18001:2007. Metode HIRARC merupakan salah satu metode yang melakukan analisis kualitatif yang menitik beratkan terhadap konsekuensi dari segala kegiatan yang dilakukan selama proses pekerjaan dilakukan menurut (Suharjo, 2014). Pengamatan dilakukan di CV.X di daerah kota Bandung. Pengamatan dilakukan ke seluruh bagian pada CV tersebut. Pengamatan dilakukan pada bulan Mei 2024. Pengumpulan data dilakukan dua cara yaitu metode risk assessment dengan mengamati setiap kegiatan atau proses yang ada dan penyebaran kuesioner. Hasil pengamatan menunjukan bahwa kesadaran dan pengetahuan mengenai K3 sangat tinggi dengan hasil skor total namun kegiatan atau proses yang dilakukan tidak sesuai dengan penerapan K3 yang sesuai. Dengan melihat hasil data pengamatan maka dilakukannya risk reduction menggunakan metode hierkaki pengendalian risiko dengan mempertimbangkan kondisi hasil risk assement serta hasil kuesioner yang dilakukan. Dengan metode tersebut hasil penerapan risk reduction berhasil dengan 90 persen pengurangan tingkat level risiko yang awalnya berada pada very high menjadi subtansial. Kesimpulan dari penelitian ini dengan menggunakan metode HIRARC dapat menekan tingkat risiko kerja yang berada di level very high menjadi subtansial .Saran yang diberikan ke CV yaitu pembuatan form kecelakaan kerja agar bisa dicatat serta dijadikan evaluasi, kesadaran mengenai pentingan penerapan k3 dalam lingkungan kerja serta pemberian pelatihan dan penegakan SOP atau instruksi kerja yang dilakukan pemilik CV kepada seluruh karyawan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.titleANALISIS SISTEM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DENGAN MENGGUNAKAN METODE HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESSMENT AND RISK CONTROL (HIRARC) PADA CV. X.en_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:Produksi Garmen Dan Fashion Desain

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf2.16 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf2.16 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf2.16 MBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf2.16 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf2.16 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.