Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1413
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorSukma, Budi Arti-
dc.date.accessioned2024-08-28T04:18:02Z-
dc.date.available2024-08-28T04:18:02Z-
dc.date.issued2021-
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1413-
dc.description.abstractPT Sari Warna Asli Unit V Kudus merupakan perusahaan perseroan yang bergerak dalam bidang tekstil khususnya pemintalan. Kompetisi antar perusahaan tekstil di masa sekarang semakin ketat terlihat bahwa setiap perusahaan berlomba-lomba untuk mempertahankan produk dengan harga yang optimal namun tetap memiliki kualitas yang unggul. Sebuah produk dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik apabila memenuhi standar yang telah ditetapkan. Kualitas benang dikatakan baik terlihat dari beberapa faktor diantaranya nilai dari hairiness benang. Hairiness merupakan parameter kualitas yang penting dari benang pintal. Ini tidak hanya mempengaruhi kualitas benang, tetapi juga pada proses tenun dan kinerja dari rajutan benang serta kualitas kain yang dihasilkan. Hairiness adalah keadaan benang dimana pada permukaannya terdapat ujung yang menonjol keluar atau serat melingkar melengkung keluar dari inti benang. Pemberian wax/lilin merupakan salah satu faktor penting pada proses di mesin winding untuk digunakan pada permukaan benang demi terjaganya tingkat hairiness benang. Sistem kerja dari wax/lilin adalah dengan menidurkan bulu-bulu yang ada pada benang. Tujuan dari pengamatan ini adalah untuk mengetahui besar skala limit stop wax/lilin yang tepat digunakan dalam perubahan yang menghasilkan total panjang hairiness lebih rendah. Bahan baku yang akan digunakan pada percobaan ini adalah benang poliester 100% dengan nomor benang Ne₁ 30s. Peralatan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu mesin winding Saurer Schlafhorst Autoconer X6 dan alat uji hairiness yaitu evenness tester serta yarn reeling dan timbangan digital. Pengujian pada contoh uji dilakukan 5 kali pada setiap pengujian yang dilakukan, yaitu uji hairiness dan berat benang. Pengujian bulu benang dilakukan untuk mengetahui panjang relatif bulu benang setiap panjang tertentu. Uji hairiness yang dilakukan mengunakan variasi tekanan rol wax/lilin dengan skala limit stop off, 1,2 dan 3. Dari hasil uji statistika one way ANOVA dapat disimpulkan bahwa variasi tekanan rol wax/lilin pada mesin winding berpengaruh terhadap hairiness dengan hasil perhitungan yang didapat yaitu nilai signifikansi atau Sig. <0,05 maka dengan kata lain H1 diterima dan H0 ditolak. Rata-rata nilai hairiness yang dihasilkan dari pengujian pada skala limit stop off sebesar 6,39, limit stop 1 sebesar 6,08, limit stop 2 sebesar 6,06 dan limit stop 3 sebesar 5,94. Meski hasil yang didapat masuk dalam standar yang ditetapkan perusahaan namun berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa skala limit stop rol wax/lilin yang tepat dalam mengurangi hairiness benang Ne1 30s yaitu pada skala limit stop 3.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.titlePENGAMATAN PENGARUH SKALA LIMIT STOP ROL PELILINAN TERHADAP HAIRINESS BENANG POLIESTER 100% NE1 30 S PADA MESIN WINDING MEREK SAURER SCHLAFHORST AUTOCONER X6en_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:Teknik Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf1.91 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf1.91 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustka.pdf1.91 MBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf1.91 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf1.91 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.