Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1409
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorRicky, Aleandrie Alfanida Rezza-
dc.date.accessioned2024-08-27T08:16:54Z-
dc.date.available2024-08-27T08:16:54Z-
dc.date.issued2021-
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1409-
dc.description.abstractPenelitian ini mengenai pengaruh pengaruh pemilihan pemilihan ukuran spacer dan berat traveller terhadap ketidakrataan benang pada mesin ring spinning. Tujuan utama dari penelitian ini untuk mengetahui kombinasi yang tepat antara ukuran ketebalan spacer dengan berat traveller untuk tingkat ketidakrataan benang (U%) yang sesuai standar, dengan menggunakan desain faktorial. Kombinasi yang digunakan terdapat tiga level yaitu spacer dengan ketebalan 7mm, 9mm dan 11mm dan traveller dengan berat 0.08g, 0.071g dan 0.063g. Sampel yang akan dibuat merupakan benang kapas Ne1 23. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode desain faktorial. Kombinasi spacer dan traveller yang digunakan sebanyak (32) dengan banyaknya jumlah pengujian sebanyak tiga kali. Proses pengujian dilakukan dengan menggunakan alat uji Uster Uvenness Tester pada masing-masing 27 sampel. Metode statistik menggunakan Factorial Design dengan bantuan tools statistik pada komputer yaitu IBM SPSS Statistic ver. 23. Spacer dengan ketebalan 11mm memiliki nilai ketidakrataan yang lebih baik dibandingkan dengan spacer 9mm dan 7mm, dengan nilai U% sebesar 9.56. Terdapat kenaikan nilai ketidakrataan pada benang tersebut. Hal ini terjadi karena ketebalan spacer berkurang dari ukuran ketebalan 11mm lalu 9mm dan terakhir 7mm. Spacer dengan ketebalan 9mm menghasilkan nilai U% sebesar 9.9. Ketika ketebalan spacer diperkecil nilai U% meningkat menjadi sebesar 10.41. Sedangkan Traveller B dengan berat 0.071g menunjukan hasil U% yang lebih baik dibandingkan dengan traveller 0.08g dan 0.063g dengan nilai U% sebesar 9.56. Traveller A dan C memiliki nilai ketidakrataan yang hampir sama, dengan besar masing-masing 10.11 dan 10.20. Walaupun perbedaan berat kedua traveller ini terbilang cukup jauh namun dapat memberikan nilai ketidakrataan yang hampir sama. Dengan menggunakan metode desain faktorial, interaksi kombinasi spacer dan traveller dapat diketahui apakah terdapat pengaruh atau tidak terhadap ketidakrataan benang, dan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukan hasil yang siginifikan. Pada penelitian ini untuk benang kapas dengan nomer benang Ne 23 dapat digunakan kombinasi spacer dengan ketebalan 11mm dan traveller dengan berat 0.071gr untuk menghasilkan benang dengan ketidakrataan yang minimum. Rata-rata U% yang diperoleh hasil pengujian untuk Spacer A dan traveller Y dengan benang garuk Ne 23 sebesar 9.07, dan standar yang diperlukan sebesar 12.4. Ini artinya benang hasil pengujian masuk ke dalam standar.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.titlePENGARUH PEMILIHAN UKURAN SPACER DAN BERAT TRAVELLER TERHADAP KETIDAKRATAAN BENANG PADA MESIN RING SPINNING DENGAN MENGGUNAKAN METODE FACTORIAL DESIGNen_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:Teknik Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf1.85 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf1.85 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf1.85 MBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf1.85 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.