Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1399
Title: | STUDI PENGARUH JENIS INTERMINGLING TERHADAP MUTU BENANG POLIESTER DENIER 150/48 DI MESIN MURATA TYPE 33H |
Authors: | Muhamad, Ilham Nugraha |
Issue Date: | 2021 |
Abstract: | Benang atau filamen tekstur adalah benang filamen yang mengalami proses texturizing sehingga benang mempunyai crimp dan bersifat bulky. Benang yang mengalami proses texturizing pada awalnya berupa benang filamen yang berbentuk lurus dan melalui proses texturizing maka terbentuk gelombang- gelombang kecil yang bersifat permanen di sepanjang permukaan benang sehingga benang menjadi lebih gembur dan elastis. Proses pembuatan benang texturized prinsipnya adalah benang POY dilakukan penarikan dengan perbandingan tarikan dari rol pertama dengan rol kedua yang biasa dikenal dengan draw ratio, melalui pemanasan pada heater dengan suhu tertentu pada titik optimum kristalisasi, dari sifat benang tersebut sambil dilakukan pemuntiran ada yang searah jarum jam dan ada yang berlawanan dengan arah jarum jam, dengan proses tersebut maka benang POY terkristalisasi sehingga memiliki tekstur yang lembut. Pada proses pembuatan benang DTY 150D/48F pada mesin murata/muratec type 33H memiliki perbedaan kekuataan dan mulur yang disebabkan oleh perbedaan jenis intermingle pada benang DTY 150D/48F maka dilakukan perbandingan jenis intermingling (HIM) dan (IM). Berdasarkan pengujian yang dilalukan memperoleh hasil Tenacity untuk jenis intermingling (HIM) 4,17 sedangkan jenis intermingling (IM) 3,84. Standar perusahaan yang digunakan untuk tenacity benang poliester DTY 150D/48F sebesar 4,0 0,3. Dan hasil pengujian elongation untuk jenis intermingling (HIM) 21,97% sedangkan untuk jenis intermingling (IM) 15,95%. Standar perusahaan yang digunakan untuk elongation benang DTY 150D/48F sebesar 20% 4%. Hasil uji data statistika menggunakan independent sampel T-test mendapatkan nilai sig(2-failed) 0 > 0,05 untuk pengujian tenacity dan nilai sig(2-failed) 0 > 0,05 untuk pengujian elongation. Jika nilai sig(2-failed) < 0,05 nilai statistika berpengaruh pada tenacity dan elongation, tapi jika nilai sig(2-failed) > 0,05 nilai statistika tidak ada pengaruhnya terhadap tenacity dan elongation. Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata hasil pengujan tenacity dan elongation |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1399 |
Appears in Collections: | Teknik Tekstil |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BAB I.pdf | 1.55 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Isi.pdf | 1.55 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Pustaka.pdf | 1.55 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Intisari.pdf | 1.55 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.