Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1389
Title: PENGARUH VARIASI STRUKTUR JERATAN TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN SIFAT FISIKA DENGAN BENANG POLIESTER 150D/48 DI MESIN RAJUT DATAR PAKAN CMS 530 HP
Authors: Hazimah, Miratun Nisa
Issue Date: 2021
Abstract: Mesin Rajut Datar Pakan merupakan salah satu jenis mesin rajut yang needle bed- nya berbentuk datar atau horizontal. Mesin Rajut Datar Pakan CMS 530 HP termasuk kedalam jenis mesin rajut yang memiliki needle bed seperti huruf V terbalik. Memiliki 8 gauge atau 8 jarum dalam satu inci menjadikan mesin rajut ini dikhususkan untuk benang kasar atau benang besar dan juga untuk kain yang memiliki struktur rumit seperti jacquard. Dengan menggunakan benang halus bernomor 150D/48 dan dalam satu feeder terdapat 2 helai untuk jeratan Rib 1x1, full milano, half milano, dan half cardigan yang merupakan jeratan simple. Pemilihan struktur ini berdasarkan dari struktur rajut dasar yaitu knit, tuck dan welt. Yang seluruh jeratan dasar ini sudah terwakili pada jeratan yang dipilih tersebut. Knit untuk Rib 1x1, Tuck untuk half cardigan, welt untuk half milano dan full milano. Maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui masing-masing sifat mekanik dan sifat fisika dari variasi struktur jeratan tersebut dengan Mesin Rajut Datar Pakan. Untuk mengetahui pengaruh variasi struktur jeratan terhadap sifat mekanik dan sifat fisik kain rajut, maka perlu dilakukan beberapa pengujian. Pengujian yang dilakukan adalah Gramasi, ketebalan dan daya tembus udara untuk sifat fisik, sedangkan untuk pengujian sifat mekanik kekuatan jebol kain dan stabilitas dimensi kain. Selain itu juga dilakukan beberapa pengujian pendukung diantaranya course per inci (CPI) dan wale per inci (WPI). Untuk mengetahui perbedaan antara masing-masing struktur jeratan, pengolahan data hasil pengujian menggunakan ANOVA satu arah serta uji tukey. Didapat dari hasil pengujian jika untuk jeratan Full Milano yang satu repeat memiliki 3 course sehingga kain menjadi lebih tebal dan memiliki Tahan Jebol Kain tinggi. Sedangkan jeratan Half Cardigan yang memiliki jeratan tuck jadi permukaan kain cenderung sedikit timbul. Untuk jeratan Half Milano sama seperti jeratan Full Milano yang memiliki struktur jeratan dasar welt tetapi memiliki 2 course dalam satu repeat. Untuk jeratan Half Cardigan yang memiliki jeratan tuck didapat hasil kain yang sedikit timbul sehingga kain sedikit tebal, sedangkan untuk jeratan Rib 1x1 kain yang dihasilkan memiliki jumlah jeratan yang cukup sedikit sehingga kekuatan kain cukup lemah. Kesimpulan yang didapat bahwa untuk struktur jeratan yang memiliki nilai kerapatan tinggi akan berpengaruh tehadap gramasi kain yang semakin berat, serta daya tembus udara dari kain. Semakin sedikit nilai kerapatan maka rongga yang dimiliki kain banyak kain akan menjadi ringan, tipis serta daya tembus udara yang dimiliki kain pun tinggi.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1389
Appears in Collections:Teknik Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf2.85 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf2.85 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf2.84 MBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf2.84 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf2.85 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.