Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1387
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorDerry, Anggara-
dc.date.accessioned2024-08-26T07:51:47Z-
dc.date.available2024-08-26T07:51:47Z-
dc.date.issued2021-
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1387-
dc.description.abstractCV Suho Garmindo merupakan sebuah perusahaan dalam negeri yang bergerak di bidang industri pakaian jadi salah satunya adalah kaus kaki. Proses kegiatan pembuatan kaus kaki hingga menjadi produk yang siap dipasarkan ternaungi oleh Departemen Kaus Kaki CV Suho Garmindo. Perusahaan ini bersifat make to order yaitu, membuat semua produk dan spesifikasinya sesuai dengan keinginan buyer. Permasalahan yang terjadi yaitu terdapat cacat kotor pada kaus kaki dalam proses produksi, Cacat kotor merupakan salah satu jenis cacat yang memiliki angka tertinggi di Departemen Kaus Kaki CV Suho Garmindo. Cacat kotor pada kaus kaki yang terjadi berupa noda pelumas, hal ini dapat disebabkan oleh automatic oil timing setting yang tidak tepat, sedangkan di Departemen Kaus Kaki CV Suho Garmindo belum ada standar penentuan besar nilai automatic oil timing setting yang harus dipakai, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi masalah yang mempengaruhi cacat kotor pada kauskaki. Adapun tujuan dari penilitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidak nya pengaruh automatic oil timing setting terhadap cacat kotor pada kaus kaki dan mendapatkan nilai automatic oil timing setting yang paling sesuai dimana nantinya dapat digunakan sebagai standar setting mesin. Departemen Kaus Kaki CV Suho Garmindo memiliki kelonggaran atau allowance terhadap cacat sebesar 5% dari 90 kaus kaki atau 5 kaus kaki pada tiap mesin namun pada kenyataanya, dalam produksi 90 buah kaus kaki tipe kaxit tanggung dengan besar nilai injeksi 20 terdapat 18 buah kaus kaki yang kotor hal ini menunjukkan cacat kotor pada kaus kaki telah melebihi limit allowance yang diberikan, sehingga perlu dilakukan perubahan nilai injeksi pada mesin. Setelah dilakukan perubahan nilai injeksi yang divariasikan sebesar 20, 25, 30, 35 masing masing nilai injeksi mengahsilkan jumlah cacat yang berbeda. Untuk nilai injeksi 20 didapatkan cacat sejumlah 22 kaus kaki, nilai injeksi 25 sebanyak 15, nilai injeksi 30 sebanyak 2 dan nilai injeksi 35 menghasilkan 1 buah kaus kaki yang cacat. Namun pada saat dilakukan percobaan dengan nilai injeksi sebesar 35 terdapat cacat bolong sebanyak 4 buah. Dengan perubahan jumlah cacat yang dihasilkan pada setiap variasi menunjukkan adanya pengaruh dari automatic oil timing setting. Dimana semakin besar nilai injeksi yang digunakan maka jumlah pelumas yang terdapat pada mesin semakin sedikit ini dikarenakan frekuensi injeksi yang terlalu lama. Sebaliknya saat nilai injeksi yang digunakan semakin kecil maka jumlah pelumas yang terdapat pada mesin akan semakin banyak karena frekuensi injeksi menjadi lebih cepat. Hal tersebut dapat menyebabkan cacat pada kaus kaki berupa noda oli. Pada hasil percobaan nilai injeksi sebesar 30 menghasilkan cacat yang tidak melebihi allowance juga tidak menimbulkan cacat yang baru, sehingga nilai injeksi 30 merupakan nilai automatic oil timing setting yang paling sesuai dan dapat digunakan sebagai standar setting mesin Dakong DK-B318 untuk memproduksi kaus kaki kaxit tanggung.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.titlePENGARUH AUTOMATIC OIL TIMING SETTING TERHADAP CACAT KAUS KAKI KOTOR PADA MESIN DAKONG TIPE DK-B318en_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:Teknik Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf1.9 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf1.9 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf1.9 MBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf1.9 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf1.9 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.