Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1380
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorAldy, Sapputra-
dc.date.accessioned2024-08-26T04:19:56Z-
dc.date.available2024-08-26T04:19:56Z-
dc.date.issued2021-
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1380-
dc.description.abstractPada proses pembuatan benang, tentunya terdapat berbagai macam tahapan produksi yang harus dilewati. Pembuatan benang juga menggunakan berbagai jenis mesin yang digunakan. Saat proses pemintalan benang sudah selesai, maka tahap berikutnya yaitu memasuki proses penggulungan benang (winding). Pada proses winding terdapat produktivitas dan kualitas yang merupakan syarat utama dalam sebuah produksi benang. Untuk mencapai itu semua maka dilakukan eksperimen terhadap optimalisasi fungsi mesin agar mencapai hasil yang maksimal. Kualitas benang yang sesuai standar harus terus dilakukan untuk tetap menjaga performansi suatu perusahaan, dalam hal ini PT Sari Warna Asli II Textile dalam menjaga komitmen nya untuk tetap menghasilkan benang yang berkualitas dan tepat waktu dalam pencapaian produksi. Hal yang melatarbelakangi penelitian ini adalah berawal dari ditemukan penurunan kualitas benang hasil penggulungan dimesin winding pada benang carded 𝑁𝑒1rayon 100 % di mesin Saurer Schlafhorst type ac 6. Untuk mengatasi ketidaksesuaian kualitas benang maka dilakukan peningkatan kecepatan sehingga dapat menjadi perbandingan antara kualitas benang dengan kecepatan rendah dan kecepatan tinggi. Nilai kecepatan yang di uji yaitu 1100 dan 1200 speed, kemudian setelah kecepatan dinaikkan maka tahap selanjutnya menguji kualitas fisik dan mekanik benang. Pengujian ini tediri dari beberapa bagian yaitu, pengujian nomor benang, ketidakrataan U %, hairiness, grade benang, kekuatan tarik per helai dan mulur pada setiap kecepatan yang berbeda dan di validasi dengan menggunakan Independent Sample T-Test. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas Benang yang dihasilkan dari kedua variasi kecepatan masih dalam batas standar, maka kecepatan mesin dapat ditingkatkan sampai batas 1200 speed dengan nilai nomor benang = 𝑁𝑒1 30, U % = 2,87, hairiness = 4,82 cm/cm, kekuatan tarik per helai dan mulur = (290,8 gram dan 14,18 %), dan grade benang rata-rata = grade B+. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka disimpulkan bahwa peningkatan variasi Speed mesin winding Saurer Schlaffhorst Type AC 6 pada proses penggulungan ulang (rewinding) benang rayon 100% 𝑁𝑒1 30 berpengaruh terhadap kualitas benang yang dihasilkan. Untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas benang, maka kecepatan benang harus tetap stabil.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.titlePENGARUH KECEPATAN WINDING TERHADAP KUALITAS BENANG RAYON 100% NE1 30 PADA MESIN SCHLAFHORST TYPE AC6en_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:Teknik Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf1.88 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf1.88 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf1.88 MBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf1.88 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf1.88 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.