Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1359
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | Muhammad, Rizal | - |
dc.date.accessioned | 2024-07-25T04:21:41Z | - |
dc.date.available | 2024-07-25T04:21:41Z | - |
dc.date.issued | 2022 | - |
dc.identifier.uri | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1359 | - |
dc.description.abstract | Proses peregangan di mesin drawing dilakukan dengan melewatkan bahan pada pasangan rol peregang yang kecepatannya semakin cepat dari pasangan rol pertama ke pasangan rol di depannya. Sepasang rol peregang terdiri dari rol peregang atas (top roll) dan rol peregang bawah (bottom roll). Top roll adalah rol peregang atas dari pasangan rol peregang pada mesin drawing yang berbentuk silinder terbuat dari bahan logam dan karet. Pada top roll terdapat lapisan yang disebut rubber cot yang terbuat dari karet. Di antara permukaan bottom roll dan permukaan rubber cot yang melapisi top roll inilah serat mengalami proses peregangan. Radiasi sinar ultraviolet memaparkan energi pada polimer rubber cot. Energi tersebut membuat atom-atom pada polimer rubber cot bergejolak sehingga memutus ikatan kimianya dan membentuk radikal bebas kemudian saling menyerang sehingga mengubah struktur kimia suatu polimer. Perubahan struktur kimia rubber cot mengubah sifat fisiknya, dan perubahan ini bersifat permanen. Radiasi sinar ultraviolet pada rubber cot bertujuan untuk menghaluskan permukaan rubber cot. Penghalusan dilakukan dengan cara merusak polimer rubber cot hingga mencapai titik dimana kerusakan tersebut bersifat menguntungkan. Pengamatan menggunakan jenis serat poliester dengan kehalusan 1,3 denier dan panjang serat 38 mm. Mesin yang digunakan adalah mesin drawing finisher RSB D-35. Pengamatan dilakukan terhadap 4 buah top roll dengan percobaan pertama tidak menggunakan treatment ultraviolet dan percobaan kedua menggunakan treatment ultraviolet. Nilai ketidakrataan sliver diukur menggunakan Uster Tester 3 dan data yang telah didapatkan diolah menggunakan uji statistik Independent Sample T-test. Setelah dilakukan pengamatan, didapatkan hasil ketika proses treatment top roll menggunakan ultraviolet lebih baik untuk penurunan nilai ketidakrataan dengan rata-rata 1,49 %, sedangkan yang tidak menggunakan ultraviolet melebihi dari standar pabrik dengan rata-rata 2,23 % untuk ketidakrataan sliver drawing finisher. Berdasarkan hasil pengujian statistik Independent Sample T-test terdapat perbedaan nilai ketidakrataan sliver drawing finisher yang signifikan antara treatment top roll menggunakan ultraviolet dan yang tidak menggunakan ultraviolet karena nilai signifikansi kurang dari 0,05. Maka dari itu dapat disarankan penggunaan ultraviolet pada proses treatment top roll pasca grinda agar mendapatkan nilai ketidakrataan sliver drawing finisher yang sesuai dengan standar di Departemen Spinning PT Adetex Spun Banjaran. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.title | PEMANFAATAN PENGGUNAAN ULTRAVIOLET PADA TREATMENT TOP ROLL DI MESIN DRAWING FINISHER RSB D-35 DINILAI DARI KETIDAKRATAAN (U%) SLIVER DRAWING POLIESTER YANG DIHASILKAN | en_US |
dc.type | Other | en_US |
Appears in Collections: | Teknik Tekstil |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BAB I.pdf | 2.23 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Isi.pdf | 2.23 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Pustaka.pdf | 2.23 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Intisari.pdf | 2.23 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Lampiran.pdf | 2.23 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.