Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1352
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorMiftahulhuda, Nugraha-
dc.date.accessioned2024-07-25T03:48:34Z-
dc.date.available2024-07-25T03:48:34Z-
dc.date.issued2022-
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1352-
dc.description.abstractDepartemen Spinning 1 Merupakan salah satu departemen pemintalan yang dimiliki oleh PT Plumbon International Textile untuk proses pembuatan benang dengan bahan baku serat alami. Dalam proses pemintalan benang, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas benang dan kelancaran terhadap proses produksi adalah penggunaan traveller. Traveller memiliki fungsi sebagai pengantar benang sebelum benang digulungkan pada bobbin. Penggunaan traveller tergantung jenis ring flange yang digunakan pada mesin ring spinning, nomor benang dan jenis benang yang akan diproses dalam produksi pemintalan. Maksud dari pengamatan yang dilakukan adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan berat traveller 4/0 dan 8/0 terhadap jumlah putus benang dalam satu jam permesin untuk benang kapas Carded 40 di mesin ring spinning Howa UA27E. Pada saat traveller berputar pada ring flange, terjadi gesekan antara traveller dan ring flange. Gaya gesekan ini merupakan reaksi dari gaya centrifugal. Berat traveller dapat berpengaruh terhadap gaya gesek yang akan ditimbulkan, semakin besarnya gaya gesek yang ditimbulkan maka akan semakin banyak terjadinya putus benang. Kecepatan putaran spindel berpengaruh terhadap kecepatan putar traveller, semakin cepat putaran spindel maka proses penggulungan benang akan semakin cepat. Dengan kecepatan putaran spindel yang tinggi maka kecepatan putar traveller tinggi mengakibatkan gaya gesek yang terjadi akan tinggi antara traveller dan ring flange sehingga semakin besar pula kemungkinan terjadinya jumlah putus benang. Benang putus terjadi karena tegangan pada proses pemintalan lebih besar dari kekuatan benang itu sendiri sehingga dapat mengakibatkan terjadinya thick (tebal) dan thin (tipis) benang secara simulatan pada benang tersebut yang nantinya akan menyebabkan terjadinya putus benang.Pengunaan putaran spindle yang terlalu tinggi akan mengakibatkan tegangan yang diberikan oleh traveller terhadap benang tinggi sehingga mengakibatkan peningkatan jumlah putus benang. Berdasarkan hasil penelitian dengan berlandaskan nomor pada traveller, traveller dengan nomor 8/0 dihasilkan jumlah putus benang yang lebih banyak dibandingkan dengan traveller nomor 4/0. Faktor utama yang menyebabkan jumlah putus benang yang tinggi pada traveller 8/0 adalah berat. Berat traveller 8/0 lebih ringan dari 4/0, hal ini dapat menyebabkan traveller yang tidak stabil ketika menerima gaya centrifugal dari spindel sehingga dapat menyebabkan ballooning yang besar. Dengan kecepatan rpm yang sama berat pada 8/0 terlalu ringan sehingga dapat menyebabkan putus benang yang tinggi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.titlePENGARUH BERAT TRAVELLER TERHADAP JUMLAH PUTUS BENANG CARDED 40 PADA MESIN RING SPINNING HOWA UA27Een_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:Teknik Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf1.84 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf1.84 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf1.84 MBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf1.84 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf1.84 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.