Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1338
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | Ariwahyu, Arnovid | - |
dc.date.accessioned | 2024-07-22T08:06:38Z | - |
dc.date.available | 2024-07-22T08:06:38Z | - |
dc.date.issued | 2022 | - |
dc.identifier.uri | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1338 | - |
dc.description.abstract | Industri alas kaki di Indonesia mengalami pencapaian tertinggi dalam sejarah pada tahun 2021 diiringi dengan perbaikan kondisi ekonomi, hal ini disebabkan oleh kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat dengan berolahraga. Produksi kinerja ekspor pada industri ini menembus angka 1,2 miliar per tahun dimana biasanya hanya 800-900 miliar pasang per tahunnya. Dengan begitu kinerja ekspor secara nilai tumbuh 25,5 persen. Produk tekstil yang digunakan untuk sepatu olahraga lari banyak mengalami perkembangan, salah satunya ialah sepatu olahraga lari dengan dengan menggunakan rajut. Hal ini bertujuan untuk menunjang kenyamanan saat melakukan aktivitas lari. Prooses pembuatan kain yang dilakukan menggunakan mesin rajut datar STOLL CMS 530 HP dimaksudkan untuk mendapatkan kain yang sesuai dengan standar yang ada. Jenis kain rajut yang dihasilkan ialah double jersey dengan menggunakan jeratan desain struktur moss stitch dimana pada desain struktur ini memiliki dua jeratan kiri dan dua jeratan kanan sama halnya seperti anyaman keper pada pertenunan. Variasi yang digunakan adalah stitch length 9,10 dan 11, yang berefek kepada tinggi atau rendahnya suatu jeratan yang dihasilkan pada kain sehingga kain yang dihasilkan memiliki keregangan yang berbeda beda. Kain yang dihasilkan pada metode desain struktur dilakukan beberapa pengujian, diantaranya pengujian sifat fisika tekstil yang meliputii course per inch (CPI), wale per inch (WPI), gramasi, ketebalan kain, dan daya tembus udara. Pengujian sifat sifat kain rajut dibandingkan dengan SNI 12-7195-2007 mengenai sepatu olahraga jogging sistem lem. Sifat kain yang dibandingkan dengan SNI 12-7195- 2007 adalah ketebalan kain. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, hasil pengujian dengan stitch length 9, 10 dan 11 dibandingkan dengan SNI 12-7195-2007. Didapatkan bahwasanya stitch length dapat mempengaruhi sifat pada kain rajut. Semakin kecil nilai stitch length yang di terapkan pada kain maka jeratan yang dihasilkan semakin rapat dan padat begitu sebaliknya. Nilai stitch length pun mempengaruhi terhadap ketebalan kain yang akan di bandingkan dengan standar, nilai stitch length 11 memiliki ketebalan kain yang lebih kecil dibandingkan dengan stitch length 9 dan 10. Upper shoe knitted fabric yang dihasilkan oleh mesin STOLL CMS 530 HP yang sesuai dengan standar SNI 12-7195-2007 ialah kain dengan variasi stitch length 9 dan 10. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.title | STUDI PEMBUATAN KAIN RAJUT ATAS SEPATU (UPPER SHOE KNITTED FABRIC) DENGAN VARIASI STICH LENGTH UNTUK SEPATU OLAHRAGA LARI DI MESIN STOLL CMS 530 HP | en_US |
dc.type | Other | en_US |
Appears in Collections: | Teknik Tekstil |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BAB I.pdf | 3 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Isi.pdf | 3 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Pustaka.pdf | 3 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Intisari.pdf | 3 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Lampiran.pdf | 3 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.