Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1337
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorAprilia, Solagratia Lingga-
dc.date.accessioned2024-07-22T02:58:06Z-
dc.date.available2024-07-22T02:58:06Z-
dc.date.issued2022-
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1337-
dc.description.abstractMasalah yang paling sering terjadi pada saat proses pertenunan adalah mesin tenun berhenti. Hal ini disebabkan salah satunya karena kegagalan pada proses peluncuran pakan. Faktor yang berpengaruh terhadap peluncuran benang pakan pada mesin air jet loom adalah tekanan udara. Sub nozzle merupakan salah satu alat yang digunakan pada proses peluncuran pakan yang fungsinya adalah untuk meneruskan hembusan udara dari main nozzle sehingga terjadi peluncuran pakan sampai ke ujung kain. Peluncuran pakan dikatakan gagal apabila benang pakan yang diluncurkan tidak sampai ke ujung kain atau benang pakan yang diluncurkan terlalu panjang dan melewati sensor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meminimalisir terjadinya kegagalan proses peluncuran pakan dengan cara melakukan penyetelan tekanan udara pada sub nozzle. Penyetelan tekanan udara sub nozzle yang berbeda-beda menghasilkan jarak hembusan udara yang berbeda juga dari mulut nozzle sampai bidang permukaan benang pakan. Semakin jauh jarak hembusan udara dari mulut nozzle, kecepatan hembusan udara nya akan semakin menurun. Hal ini mengakibatkan gaya dorong hembusan udara dari nozzle akan semakin berkurang, oleh sebab itu kecepatan udara dari sub nozzle perlu divariasikan yaitu dengan menyetel tekanan udara sub nozzle. Pengamatan yang dilakukan adalah dengan memvariasikan tekanan udara sub nozzle dengan handy manometer pada satu mesin tenun air jet loom. Variasi penyetelan tekanan udara sub nozzle yang dilakukan adalah 280 kPa, 300 kPa, 320 kPa, 340 kPa dan 360 kPa. Pengamatan terhadap jumlah kegagalan pakan pada masing-masing percobaan dilakukan setiap jam dalam satu shift. Berdasarkan pengolahan data hasil percobaan dengan menggunakan teori statistik uji independent T-test nilai Sig.(2-tailed) yang diperoleh sebesar 0.045 sehingga membuktikan bahwa variasi tekanan udara sub nozzle berpengaruh terhadap kegagalan pakan. Hasil dari grafik hubungan tekanan udara sub nozzle terhadap kegagalan pakan menunjukkan bahwa tiap penyetelan tekanan udara sub nozzle menghasilkan kegagalan pakan yang berbeda, dan diperoleh penyetelan tekanan udara sub nozzle yang sesuai adalah sebesar 340 kPa. Karena pada setelan 340 kPa jumlah kegagalan pakannya paling sedikit. maka semakin tinggi ataupun semakin rendah tekanan udara sub nozzle dari 340 kPa, akan menambah jumlah kegagalan pakan yang terjadi. Maka tekanan udara sub nozzle yang sesuai untuk benang Ne1 40’S CD adalah 340 kPa dengan frekuensi kegagalan pakan paling rendah yaitu sebesar 16 kali per shift.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.titlePENGARUH PENYETELAN TEKANAN UDARA SUB NOZZLE PADA BENANG NE1 40’S CD TERHADAP KEGAGALAN PAKAN PADA MESIN AIR JET LOOM JAT 600 DI PC GKBI MEDARIen_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:Teknik Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf1.3 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf2.91 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf1.11 MBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf1.08 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf1.4 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.