PENGGUNAAN BENANG POLYESTER 150/48 D TPM 100 SEBAGAI PENGGANTI BENANG POLYESTER 150/48 D SLIGHT-INTERMINGLE DALAM PEMBUATAN NARROW FABRIC DI MESIN TENUN JACQUARD ELECTRONIC

Abstract

PT Bola Intan Elastic merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan memproduksi narrow fabric mulai dari tali-tali elastic, aksesoris pakaian dalam wanita dan pria, dll. Perusahaan memproduksi produknya menggunakan bahan baku seperti benang polyester, nylon, polyprophilene, karet spandex dan latex (natural rubber). Dimasa ini industri kesulitan melakukan impor bahan baku dari luar negeri akibat krisis energi serta kenaikan harga bahan bakar yang terjadi setelah pandemi COVID-19. Diperburuk oleh invasi Rusia terhadap Ukraina maka dari itu mempengaruhi waktu pengiriman, penerapan protokol kesehatan, dan juga mengakibatkan biaya pengiriman bertambah. Akibat keadaan tersebut terdapat kehabisan stok bahan baku jenis benang polyester 150/48 D SIM (slight- intermingled) yang menyebabkan berhentinya produksi. Sebagai alternatif bahan baku yang digunakan polyester 150/48 D TPM 100, karena ketersedian/stok bahan baku yang tersedia. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah benang polyester 150/48 TPM 100 bisa menjadi bahan baku alternatif pada pembuatan narrow fabric. Proses pembuatan kain tersebut menggunakan bahan baku benang polyester dan benang karet spandex dengan covering oleh benang polyester. Mesin yang digunakan adalah mesin jacquard electronic dengan tipe Dongguan Kyang Yhe dengan kebutuhan benang lusi 269 helai dan 2 helai benang pakan per 1 repeat. Kemudian diproduksi dengan kode yang telah disiapkan oleh divisi sampel. Setelah itu, teknisi melanjutkan mempersiapkan mesin yang akan di gunakan yang sesuai dengan kode yang telah diberikan oleh divisi sampel. Kain yang dibuat oleh divisi teknisi masih dalam pengawasan sampai kain benar-benar mencapai standar yang diinginkan. Standar pengujian yang digunakan adalah standar pabrik dan nilai modulus serta elongation sebagai parameter yang digunakan untuk kualitas narrow fabric karena kain ini bersifat elastic. Pengujian dilakukan di PT Bola Intan Elastic dengan menguji modulus dan elongation. Pada bahan baku benang polyester 150/48 D SIM dan polyester 150/48 D TPM 100 dengan memakai 3 sampel setiap bahan baku yang ada. Pada pengujian mencari karakteristik dua benang tersebut agar melihat benang mana yang lebih baik. Apakah benang polyester 150/48 D TPM 100 bisa menjadi jawaban atas alternatif bahan baku benang polyester 150/48 D SIM. Stok benang yang sudah habis, agar dari segi kualitas tidak menurun maka dilakukan pengujian modulus dan elongation. Hasil dari pengujian kain dengan benang polyester 150/48 D SIM dan kain dengan benang polyester 150/48 D TPM 100 memiliki perbedaan pada nilai elongation dan modulus. Nilai elongation kain polyester 150/48 D SIM dengan rata-rata 133,92% dan kain polyester 150/48 D TPM 100 145,59%. Serta nilai modulus kain polyester 150/48 D SIM dengan rata-rata 0,723 kgf dan kain polyester 150/48 D TPM 100 0,648 kgf. Dari hasil tersebut bisa disimpulkan bahwa nilai pengujian dari elongation untuk kain benang polyester 150/48 D TPM 100 lebih baik dari benang polyester 150/48 D SIM. Serta nilai pengujian dari modulus untuk benang polyester 150/48 D TPM 100 lebih kecil dari benang polyester 150/48 D SIM. Dengan begitu penggunaan benang polyester 150/48 D TPM 100 dapat digunakan sebagai bahan baku alternatif pada pembuatan narrow fabric JC 81-0296/35 PS. Untuk mengganti benang polyester 150/48 D SIM dikarenakan kedua nilai tersebut sudah di atas standar yang ditetapkan PT Bola Intan Elastic.