Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1322
Title: | STUDI PEMBUATAN NON WOVEN BERBAHAN DASAR SERAT DAUN NANAS DAN POLYESTER LOW MELT MENGGUNAKAN METODE THERMAL BONDING |
Authors: | Salman, Al Farisi |
Issue Date: | 2023 |
Abstract: | Nanas merupakan tanaman tropis yang mudah dijumpai di Indonesia. Beberapa daerah dikenal karena produksi nanasnya yang melimpah. Setiap tahunnya, produksi nanas mengalami peningkatan. Seiring dengan hal tersebut, jumlah limbah daun nanas yang dihasilkan pada saat proses pemanenan ikut meningkat. Satu tanaman nanas dapat menghasilkan limbah saat proses pemanenan sebanyak 2-3 kilogram daun nanas. Luas produksi sebesar 1 hektar dapat menghasilkan limbah sebesar 30 ton. Limbah daun nanas belum dimanfaatkan secra masif oleh petani. Daun nanas tersebut dapat diekstraksi menjadi serat yang memiliki nilai jual sebagai alternatif sumber penghasilan. Serat daun nanas dapat diperoleh melalui proses dekortikasi. Serat daun nanas dapat dimanfaatkan sebagai material sandang, non sandang maupun kerajinan. Sebagai material sandang, serat harus dipintal sehingga membentuk benang lalu digunakan sebagai benang penyisip pada kain. proses ini memiliki kekurangan diantaranya efisiensi waktu. Pemanfaatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah memanfaatkan serat daun nanas sebagai non woven sehingga membuka potensi pemanfaatan dari serat alam tersebut. Proses pembuatan non woven memiliki banyak metode. Umumnya metode yang digunakan adalah pengikatan secara mekanis, kimiawi dan pemanfaatan panas atau thermal. Setiap metode menghasilkan non woven dengan karakteristik tertentu. Pembuatan non woven pada penelitian ini menggunakan metode thermal bonding dengan memanfaatkan mesin kempa panas. Non woven yang dibuat memiliki berat 40 gram dengan variasi komposisi antara serat daun nanas dengan polyester low melt. Variasi komposisinya adalah 60/40, 70/30 dan 80/20. Non woven dibuat pada penampang ukuran 30 x 30 cm dengan suhu yang digunakan 140℃ dan tekanan sebesar 10 psi. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian terhadap gramasi, ketebalan, kekuatan tarik dan kekuatan sobek. Pengujian kekuatan tarik dilakukan dengan cara cekau sementara kekuatan sobek menggunakan cara trapesium. Hasil dari pengujian non woven menunjukkan nilai gramasi berkisar 465-549 g/m2, ketebalan sebesar 1,25 – 1,41 mm, kekuatan tarik sebesar 212 – 249 newton dan kekuatan sobek berkisar 76 – 82 newton. Kekuatan non woven yang dihasilkan meningkat seiring dengan pertambahan jumlah material pengikat yang digunakan. Variasi 60/40 memiliki nilai kekuatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan variasi lainnya. Namun, keseluruhan variasi belum memberikan perbedaan yang signifikan terhadap kekuatan non woven. |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1322 |
Appears in Collections: | Teknik Tekstil |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BAB I.pdf | 1.58 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Isi.pdf | 1.57 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Pustaka.pdf | 1.58 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Intisari.pdf | 1.58 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Lampiran.pdf | 1.58 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.