Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1307
Title: PENGARUH VARIASI MASSA TRAVELLER DAN RPM SPINDLE TERHADAP HAIRINESS PADA BENANG POLYESTER 100% NE1 30 DI MESIN RING SPINNING MEREK JINGWEI TIPE FA 530
Authors: Netri, Meizipora Saragih
Issue Date: 2023
Abstract: Hairiness benang merupakan salah satu karakteristik kualitas benang menggambarkan jumlah bulu, serat yang menonjol dari permukaan benang. Nilai hairiness benang yang tinggi dapat menyebabkan kekuatan benang berkurang dan mempengaruhi hasil pada tahapan proses di pertenunan dan perajutan. Salah satu faktor yang mempengaruhi hairiness benang adalah massa traveller. Berat ringannya massa traveller mempengaruhi gaya gesek yang terjadi antara traveller dengan ring flange serta besar kecilnya ballooning yang terbentuk. Gesekan yang terjadi antara traveller dan ring flange mengakibatkan keausan dan ballooning yang terbentuk akibat kecepatan dan massa traveller mempengaruhi nilai hairiness pada benang. PT Delta Dunia Tekstil I menggunakan traveller nomor 2/0 dengan massa 73,6 mg untuk produksi benang polyester Ne1 30 pada dua RPM spindle yang berbeda. Pemilihan traveller di PT Delta Dunia Tekstil I hanya didasarkan oleh nomor benang yang di produksi. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dilakukan pengamatan dengan menggunakan empat traveller dengan massa yang berbeda yaitu 54,6 mg, 62,2 mg, 73,6 mg dan 81,0 mg pada dua RPM spindle yang berbeda untuk menemukan traveller dan RPM spindle yang optimal digunakan untuk meminimalisir nilai hairiness benang polyester 100% Ne1 30. Hasil pengamatan dan pengolahan data yang dilakukan pada traveller dengan massa yang berbeda yaitu 54,6 mg, 62,2 mg, 73,6 mg dan 81,0 mg diperoleh bahwa penggunaan traveller dengan massa yang berbeda serta RPM spindle yang berbeda berpengaruh terhadap nilai hairiness benang. Dapat disimpulkan bahwa massa traveller dan RPM spindle berbanding terbalik dengan nilai hairiness yang dihasilkan, traveller dengan massa yang lebih ringan memiliki nilai hairiness yang lebih besar dibandingkan dengan dengan massa yang lebih besar, serta RPM spindle yang semakin tinggi menghasilkan nilai hairiness yang lebih rendah dan RPM spindle yang lebih kecil menghasilkan nilai hairiness yang lebih besar. Berdasarkan hasil pengamatan dan pengujian statistik didapatkan traveller dengan massa 62,2 mg dengan RPM spindle 15554 memiliki titik optimum untuk pembuatan benang polyester Ne1 30 di mesin ring spinning merek Jingwei tipe FA 530 dengan nilai hairiness benang 4,771 yang mana nilai hairiness tersebut masuk dalam standar perusahaan (≤5). Traveller 62,2 mg memiliki massa yang lebih ringan dibandingkan traveller dengan massa 74,6 mg dan 81,0 mg sehingga efektvitas lifetime traveller lebih lama dan RPM 15554 menghasilkan produksi yang lebih besar.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1307
Appears in Collections:Teknik Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf1.63 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf1.61 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf1.63 MBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf1.63 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf1.63 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.