Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1184
Title: | MODIFIKASI BUSANA READY-TO-WEAR DELUXE PADA ERA 1950-AN DENGAN TEKNIK APPLIQUE DAN RUFFLES |
Authors: | Ashila, Adinda Zahra |
Issue Date: | 2023 |
Abstract: | Fesyen di tahun 1950-an dipengaruhi oleh era pasca-Perang Dunia II di akhir 1950- an dan menampilkan bahan-bahan baru seperti nilon, akrilik, poliester, dan spandeks. Akhir perang juga melihat kembalinya perancang busana seperti Christian Dior, Cristóbal Balenciaga, Coco Chanel, dan Hubert de Givenchy yang memiliki pengaruh besar dalam gaya dekade ini. Modifikasi busana era 50-an dengan teknik applique dengan jenis Hand drawn applique adalah merupakan teknik applique yang dibentuk secara manual, kemudian ditempelkan dan dijahit pada bahan dasar busana. Pada busana ini, menerapkan dua jenis teknik ruffles, yaitu ruffles pengumpulan tepi tunggal dengan satu tepi ruffles, dan ruffles pengumpulan tepi ganda dengan dua tepi ruffles. Warna dan pencampuran motif pada busana ready-to-wear deluxe pada era 1950- an ini mengambil inspirasi dari trend forecasting 2022/2023 yang dengan judul "Co- Exist", yang melibatkan pencampuran kain dengan motif polkadot dan bunga. Selain itu, desain bahan pada busana tersebut terinspirasi dari koleksi busana runway Viktor & Rolf Spring Couture 2017 yang menampilkan penggunaan kain berbagai motif dan ruffles pada konstruksi busana. Pengambilan warna yang berani dengan jenis kombinasi warna menurut Shingenobu Kobayashi yaitu dynamic active. Judul desain “Pinky’s Out of Jail “ yang berasal dari kalimat slang populer pada masa tersebut, klip dari film Seven Year Itch, pada 15 September, 1954, Marilyn Monroe berdiri pada kisi dari kereta bawah tanah di New York City mengenakan dress putihnya dan melawan angin yang ke atas menjadi salah satu momen ikonik sebuah sejarah perfilman. Busana ini memiliki tiga prinsip desain yaitu kesatuan (unity) dengan memiliki elemen yang seimbang mulai dari motif, warna, juga penambahan tekstur dalam busana dengan adanya teknik reka bahan ruffles, prinsip keseimbangan yaitu penempatan applique dan ruffles pengumpulan tepi ganda yang asimetris menyesuaikan desain, dan penempatan ruffles pengumpulan tepi tunggal dengan teknik repeat yaitu diulang yang mempunyai masing-masing tiga baris ruffles, prinsip proporsi dari pemilihan garis busana yaitu A line dan Y line, prinsip keseimbangan dengan jenis elemen assymetris, prinsip irama dimana busana memiliki irama melalui visual gerakan dari ruffles pengumpulan tepi tunggal sehingga kain dapat memiliki irama apabila berjalan menyesuaikan langkah, yang terahir yaitu aksen atau centre of interest yang ada ruffles pengumpulan tepi ganda dan applique yang memiliki aksen garis, kemudian aksen repeat yaitu pada ruffles pengumpulan tepi tunggal yang mempunyai tiga baris ruffles. |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1184 |
Appears in Collections: | Produksi Garmen Dan Fashion Desain |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BAB I.pdf | 729.1 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Isi.pdf | 880.68 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Pustaka.pdf | 603 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Intisari.pdf | 881.98 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.