Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1165
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorMuhammad, Raffi Ilyas-
dc.date.accessioned2024-02-27T08:02:05Z-
dc.date.available2024-02-27T08:02:05Z-
dc.date.issued2023-
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1165-
dc.description.abstractPenggunaan fesyen di latar belakangi oleh kegunaan fungsi serta estetika, baik dari segi material maupun keunikan yang disajikan. Beberapa fesyen tercipta untuk simbol pemberontakan, bisa dilihat pada tahun 1970 denim menjadi simbol pemberontakan dengan sengaja mengoyak-ngoyak celana jeans untuk mempertegas penolakan pada kemapanan saat dilanda endemi hippie, namun seiring perkembangan jaman fesyen denim benar-benar naik kelas dari pakaian pekerja kasar di Amerika menjadi fesyen paling banyak dipakai dan terus berkembang sampai saat ini. Denim memiliki banyak peminat karena history dan keunggulan bahannya yang kuat, denim menjadi fesyen yang tidak pernah lekang oleh waktu. Berbagai macam model dan keunikan dari jaket denim sudah ada sejak zaman dahulu, namun tidak banyak jaket denim yang mampu membawa barang berkapasitas banyak. Berangkat dari masalah yang terjadi, kemudian muncul konsep memodifikasi jaket denim untuk menambahkan nilai guna jaket dengan menambahkan fungsi tambahan. Tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari panas dan dingin, layaknya tas backpack, jaket denim mampu sebagai tempat menyimpan dan membawa barang-barang untuk menunjang kebutuhan sehari- hari seperti buku atau sketchbook dan alat tulis. Proses pembuatan jaket denim diawali dengan membuat konsep desain yang kemudian dipakai untuk diwujudkan menjadi sebuah produk. Material yang digunakan untuk membuat produk ini terbagi menjadi dua yaitu material utama dan material pendukung. Material utama yang digunakan yaitu kain denim dan kain taslan sedangkan untuk material pendukung yang digunakan yaitu busa, tali webbing, kancing dan zipper. Proses selanjutnya diawali dengan pengujian kekuatan tarik jahitan hal ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan dari jahitan untuk acuan sebagaimana menahan beban yang akan dibawa pada tambahan pocket di bagian belakang. Selanjutnya dilakukan uji siram pada kain taslan untuk mengetahui ketahanan kain terhadap pembasahan permukaan oleh air. Proses produksi yang dilakukan meliputi pembuatan pola, spreading, penjahitan dan pengendalian mutu sampai produk selesai. Proses pembuatan jaket denim ini diawali dengan menuangkan ide dan konsep menjadi sebuah sketsa desain multifungsi. Material utama yang digunakan yaitu kain denim dan kain taslan, juga material pendukung seperti busa dan tali webbing. Proses penjahitan jaket denim ini menggunakan jarum nomor 16 serta benang polyester berwarna merah dengan SPI yang dipakai yaitu 8. Pada hasil akhir pembuatan produk jaket denim multifungsi ini dapat dilakukan dengan menambahkan hidden pocket yang kedap air dan ditambahkannya tali webbing untuk menopang beban yang diaplikasikan kepada jaket denim sehingga dapat menjadi produk yang multifungsi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.titlePEMBUATAN JAKET DENIM MULTIFUNGSIen_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:Produksi Garmen Dan Fashion Desain



Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.