Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1159
Title: ANALISIS PENGENDALIAN MUTU MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) TERHADAP SEWING DEFECT STYLE EC23SS04306 DI PT RICKY PUTRA GLOBALINDO TBK
Authors: Kintan, Lutfiah Rahayu Putri Shastiansyah
Issue Date: 2023
Abstract: PT Ricky Putra Globalindo Tbk merupakan sebuah perusahaan dalam negeri yang bergerak di bidang industri pakaian jadi. Perusahaan ini bersifat make to stock dan selalu berusaha untuk mempertahankan kualitas produksi. PT Ricky Putra Globalindo Tbk memiliki standar toleransi cacat sebesar 5% yang telah ditentukan oleh pihak buyer. Produk cacat yang terjadi di perusahaan terdapat melebihi dari standar toleransi yang ditentukan oleh buyer dikarenakan belum ada metode pengendalian mutu sehingga cacat bisa melebihi dari standar yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 13 Februari 2023 di proses produksi T-shirt style EC23SS04306 terdapat cacat sebanyak 1.212 pcs yaitu defect poor neck shape, broken stitch, uncut thread, unbalance sleeve edge, unbalace side seam, double stitch, unstraight stitch, dan twisted sleeve panel dengan persentase 6,7% dari total produksi 18.000 pcs. Hal ini di luar batas dari standar toleransi buyer sebesar 5% yang mengharuskan analisis cacat produk T- shirt style EC23SS04306 dan usulan atau upaya dalam memperbaiki dan mengurangi jumlah serta jenis cacat produk dari hasil analisis tersebut. Analisis cacat produk t-shirt ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk memberikan solusi dalam usulan tindakan perbaikan. Alat lain untuk mendukung metode FMEA ini yaitu dengan menggunakan RPN (Risk Priority Number) dan fishbone diagram. Penggunaan FMEA mampu mengidentifikasi risiko kegagalan yang terjadi selama proses produksi. Perhitungan nilai RPN didapatkan dari hasil perkalian nilai severity, occurance, dan detection. Berdasarkan tiga nilai RPN didapatkan hasil perhitungan mode kegagalan dari semua jenis cacat yang belum dianalisis terdapat defect berjumlah 1.212 pcs dengan nilai RPN berjumlah 1.604 dan setelah dilakukan analisis terdapat defect berjumlah 265 pcs dengan nilai RPN berjumlah 490 dari total produksi 18.000 pcs. Setelah melakukan pengimplementasian solusi dan pengawasan, terdapat jumlah produk cacat pada 10 Maret 2023 mengalami penurunan. Hasil rekapitulasi dari nilai RPN mengalami penurunan dan nilai persentase defect yang didapatkan menurun dari 6,7% menjadi 1,4%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa analisis dengan metode FMEA dan usulan perbaikan menggunakan metode Fishbone diagram cukup berhasil untuk mengurangi hasil produk cacat.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1159
Appears in Collections:Produksi Garmen Dan Fashion Desain



Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.