Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/115
Title: UPAYA MENGURANGI JUMLAH CACAT PADA KAIN BROCADE CORAK 7R024X SHEARING AKIBAT BEBAN PENGEREMAN PADA PATTERN BEAM DI MESIN RAJUT LUSI MULTI-BAR MEREK KARL MAYER TIPE MRSS-56 SU
Authors: Agung, Dwi Prabowo
Issue Date: 2016
Abstract: PT Heksatex Indah merupakan perusahaan tekstil yang bergerak di bidang perajutan lusi. Perajutan lusi adalah proses pembuatan jeratan benang lusi ke arah panjang kain ( wale ) dan ke arah lebar kain ( course ) sampai terbentuk kain. Benang yang siap untuk di produksi digulung pada beam dasar sebagai tempat benang dasar dan digulung pada beam panjang sebagai tempat benang corak. Kemudian benang dilewatkan pada spring sebagai pembatas antar benang, lalu disuapkan pada masing-masing lubang guide dan selanjutnya proses produksi. Dalam kenyataannya kain brocade yang diproduksi dengan nomor corak 7R024X Shearing selama bulan Maret 2016 memiliki rata-rata jumlah cacat kain sobek sebanyak lebih dari 10 kali dalam satu gulung kain ( 300 meter ) . Jumlah tersebut melebihi standar yang ditetapkan perusahaan sebesar kurang atau sama dengan 5 kali dalam satu gulung kain. Terjadinya cacat diantaranya disebabkan karena putus benang lusi dasar serta putus benang lusi corak. Jumlah cacat yang melebihi standar tersebut dipengaruhi oleh berat beban pengerem pada beam panjang nomor 8 lebih mendominasi, sehingga perlu dilakukan upaya perbaikan menyesuaikan dengan kebutuhan coraknya. Pengaturan berat beban pengereman yang terdapat pada beam panjang dijadikan dasar untuk pengamatan dan percobaan. Percobaan dilakukan dengan tiga kali pergantian beban pengerem pada beam panjang nomor 8. Berat beban pengerem yang digunakan adalah 30 gram, 45 gram dan 60 gram, masing-masing pergantian beban pengerem dilakukan tiga kali potong kain. Sehingga menghasilkan data percobaan ke-1, percobaan ke-2, dan percobaan ke-3 yang masing masing percobaan dilakukan tiga kali potong kain. Dari ketiga percobaan tersebut dicari dengan berat beban pengerem mana yang menghasilkan kain dengan jumlah cacat putus benang lusi corak yang lebih sedikit. Dari hasil percobaan diperoleh kesimpulan bahwa dengan menggunakan berat beban pengerem 45 gram pada beam panjang nomor 8 menghasilkan rata-rata jumlah putus benang corak yang lebih sedikit dibandingkan dengan menggunakan berat beban pengerem 30 gram atau 60 gram. Rata-rata jumlah cacat benang lusi corak dengan menggunakan berat beban pengerem 45 gram adalah 1 kali putus benang lusi corak. Hal ini disebabkan karena menggunakan berat beban pengerem 45 gram sesuai dengan kebutuhan coraknya.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/115
Appears in Collections:Teknik Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf195.68 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf197.55 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf176.91 kBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf178.02 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.