LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT BINAUSAHA CIPTA PRIMA

Abstract

PT Binausaha Cipta Prima merupakan salah satu pabrik yang sudah cukup lama bergerak di bidang industri tekstil dengan bentuk Perseroan Terbatas ( PT ) . PT Binausaha Cipta Prima berdiri di lahan dengan luas tanah 22 hektar dan luas bangunan 15,4 hektar. PT Binausaha Cipta Prima didirikan pada tahun 2001 dengan sistem Penanaman Modal Dalam Negeri ( PMDN) yang bertempat di Jalan Cibaligo KM 0,5 Leuwi Gajah Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat. Struktur organisasi yang ada di PT Binausaha Cipta Prima berupa garis dan staf. Produksi yang dijalankan perusahaan yang bergerak dalam produksi kain denim. Proses produksi ini meliputi proses pemintalan, persiapan pertenunan yang terdiri atas proses penghanian, pencelupan dan penganjian, proses pertenunan dan penyempurnaan. Hasil produksi dipasarkan di dalam negeri seperti Bandung, Jakarta, Surabaya, Medan, Bali, dan lain-lain. Pemasaran ke luar negeri pun acap kali dilakukan seperti Brunei Darussalam, India, Thailand dan lain sebagainya. PT Binausaha Cipta Prima memiliki 806 orang karyawan terdiri dari 2,1% lulusan SD, 18,29% lulusan SMP, 75,68% lulusan SMA serta 3,72% lulusan perguruan tinggi. Jumlah tenaga kerja tersebut tersebar ke 15 satuan kerja yang berbeda. Sistem pembinaan dan pengembangan karyawan di PT Binausaha Cipta Prima selama ini belum dilakukan secara sistematik baik formal maupun informal. Pembinaan dan pengembangan yang dilakukan masih bersifat kultural dan belum adanya proses peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan-pelatihan yang berkesinambungan. Bagian proses produksi berjalan sesuai dengan order yang diberikan oleh Bagian PPC. Bagian produksi meliputi Bagian Persiapan Pertenunan, Bagian Pertenunan ( Weaving ) , Bagian Inspeksi dan Bagian Penyempurnaan ( Finishing ) . Total jumlah produksi dari bulan Oktober hingga November adalah 3.275.326 yard. Perusahaan memiliki fasilitas penunjang produksi seperti instalasi tenaga listrik darri PLN sebesar 3.605 kVA, 2 unit generator dengan masing-masing kapasitas 500 kVA, 3 unit instalasi tenaga uap dengan 1 unit berkapasitas 10.000kg/jam dan 2 unit berkapasitas 3.250 kg/jam, gudang serta laboratorium. instalasi pengolahan air proses dengan kapasitas 500m /hari dan pengolahan limbah cair menggunakan sistem kimia dan fisika serta hasil pengolahan limbahnya telah memenuhi persyaratan baku mutu limbah cair utnuk industri tekstil berdasarkan Surat Keputusan ( SK ) Gubernur Jawa Barat No.6 tahun 1999. 3 Diskusi yang diangkat mengenai upaya mengurangi benang berbulu akibat penganjian. Benang yang berbulu akan sulit diproduksi pada saat proses pertenunan sehingga bulu yang menumbuk akan teranyam dan menimbulkan cacat pada kain. Permasalahan benang berbulu memang sering terjadi di Bagian Pencelupan. Faktor yang paling berpengaruh pada terjadinya benang berbulu adalah jenis kanji, faktor mesin, dan faktor manusia. Upaya pencegahan timbulnya bulu pada hasil penganjian dapat ditanggulangi. Maka disarankan agar dilakukan beberapa usaha seperti perlunya dilakukan percobaan proses pada jenis yang baru digunakan, peningkatan usaha perbaikan dan pemeliharaan mesin penganjian, serta pelatihan pengendalian mutu proses penganjian pada tingkat operator. Beberapa usaha pencegahan tersebut diharapkan dapat mengurangi resiko timbulnya bulu pada hasil penganjian.