Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1091
Title: LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT ASIA PACIFIC FIBERS Tbk.
Authors: Nopyana, Utami Putri
Issue Date: 2017
Abstract: PT Asia Pacific Fibers, Tbk Karawang dengan status Penanaman Modal Asing (PMA) merupakan salah satu dari sedikit perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan serat sintetik. Berdiri pada tahun 1994 dan direSMikan pada tanggal 25 April 1997 oleh Presiden Republik Indonesia yang kedua, Bapak HM. Soeharto dengan nama PT Polysindo Eka Perkasa, Tbk. PT Polysindo Eka Perkasa, Tbk memutuskan untuk berdiri sendiri dan terlepas dari Texmaco Group sehingga berganti nama menjadi PT Asia Pacific Fibers, Tbk efektif sejak November 2009. Lokasi pabrik produksi terbagi menjadi dua lokasi yang berbeda yakni pabrik yang memproduksi polyester chips dan polyester staple fibers yang terletak di Kabupaten Karawang, Jawa Barat dan pabrik yang memproduksi benang yang terletak di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Lokasi yang ditinjau saat ini yaitu terletak di Jalan Raya Klari – Karawang Timur, Desa Kiara Payung, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. PT Asia Pacific Fibers, Tbk Karawang memiliki tenaga kerja yang berjumlah terbatas dan dibagi berdasarkan tingkat pendidikan untuk penempatan kerja karyawan. Sebelum menjadi tenaga kerja tetap, perusahaan membuat kebijakan masa percobaan/training dengan jangka waktu maksimal tiga bulan. Distribusi tenaga kerja yang dilakukan yaitu dengan menempatkan tenaga kerjanya pada setiap departemen yang telah tersedia. Sistem pembinaan dan pengembangan karyawan dilakukan dalam bentuk pelatihan (training). Proses produksi PT Asia Pacific Fibers, Tbk Karawang terbagi menjadi dua plant yaitu polymer plant dan fiber plant. Polymer plant melakukan proses produksi dengan mengolah bahan baku menjadi chips maupun pasta polymer untuk dilanjutkan pada proses fiber plant. Fiber plant melakukan proses produksi yang berbahan baku chips maupun pasta polymer yang berasal dari polymer plant. Fiber plant dimulai dengan proses pemintalan leleh sampai pemotongan. Sarana penunjang produksi yang dimiliki PT Asia Pacific Fibers, Tbk Karawang terdiri dari penyediaan air, tenaga listrik, tenaga uap, tenaga pendingin, media penukar panas, gas nitrogen, udara bertekanan, pengolahan limbah, laboratorium, dan pergudangan. Pada bagian tinjauan khusus dibahas mengenai ketidak sesuaian hasil pengujian dengan standar yang di tentukan pada produk poliester staple fiber. Ketidak sesuaian hasil pengujian berkaitan dengan parameter proses dibagian produksi. Pengamatan yang dilakukan yaitu pada pengujian Dye Take Up (DTU) dan pengujian dengan instrumen Vibrodin/Vibroscope 400. Beberapa faktor dapat mempengaruhi nilai hasil pengujian yang tidak mendekati nilai standar yang ditentukan. Dari hasil pengamatan faktor yang mempengaruhi nilai hasil pengujian dapat diatasi dengan beberapa cara untuk mengatasi masalah tersebut.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1091
Appears in Collections:Kimia Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf1.98 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf1.98 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf1.98 MBAdobe PDFView/Open
Ringkasan.pdf1.98 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.