Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1068
Title: LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT MALAKASARI NISSHINBO DENIM INDUSTRI
Authors: Ester, Nababan
Issue Date: 2017
Abstract: PT Malakasari Nisshinbo Denim industri adalah anak perusahaan yang terbentuk atas kerjasama antara PT Malaksari Textile Mills dan Nisshinbo. PT Malakasari Nisshinbo Denim Industri adalah perusahaan yang bergerak dibidang tekstil khususnya denim. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 9 Juni 2010 yang ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara PT Malakasari Textile Mills dan Nisshinbo Jepang. Lokasi yang dipilih adalah di Jalan Raya Banjaran Km 12,2 Desa Langonsari, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten bandung, Provinsi Jawa Barat. Persentase pembagian penanaman modal sebesar 51% oleh PT Malakasari Textile Mills dan 49% oleh Nisshinbo. Produk yang dihasilkan PT Malakasari Nisshinbo Denim Industri adalah kain denim yang hasilnya dikirim ke luar negeri dengan jumlah produksi sebesar 80% dan 20% untuk pasar dalam negeri. Jumlah produksi setiap ± 240.000 meter perbulan, benang denim yang siap diproses. Struktur di perusahaan ini berbentuk garis dengan pimpinan tertinggi ialah direktur. Tenaga kerja yang bekerja di PT Malakasari Denim Industri terdiri dari 115 orang, termasuk dengan direktur. Waktu kerja dalam sehari yaitu selama 8 jam pada hari Senin-Jumat dan 6 jam pada hari Sabtu. Dalam satu minggu tenaga kerja mempunyai waktu libur satu hari yaitu di hari Minggu. Sistem pengupahan dilakukan 2 minggu sekali pada operator dan karyawan sistem pengupahan dilakukan satu bulan sekali. Bonus diberikan dalam bentuk Tunjangan Hari Raya. Fasilitas kerja yang diberikan perusahaan diantaranya adalah alat-alat pengaman dan makan siang. Proses produksi di PT Malakasari Nisshinbo Denim Industri meliputi proses persiapan penyempurnaan dan pencelupan, sedangkan untuk proses peyempurnaannya dilakukan di PT Malakasari Textile Mills. Rencana produksi dibuat dengan kesepakatan antara pemesan dan bagian pemasaran. Factory manager membuat perjanjian dengan konsumen, setelah kesepakatan dibuat barulah pesanan dari konsumen dibuat dengan proses yang sudah ada, dan setelah proses produksi selesai, kain pesanan diperiksa dibagian inspeksi. Jika hasil tidak sesuai maka dilakukan proses perbaikan, namun apabila kain hasil sesuai dengan standar yang ada maka dilakukan pengiriman produk ke konsumen. Praktik Kerja Lapangan dilakukan di divisi Rope Dyeing. Bagian Rope Dyeing adalah proses pencelupan benang dengan menggunakan zat warna indigo, dimana proses pencelupan ini adalah proses inti diantara proses lainnya. Pada pencelupan Rope Dyeing melewati beberapa proses sebelum benang yang sudah dicelup dihasilkan. Beberapa proses berikut berupa merserisasi, cuci dingin dan panas, pencelupan benang dengan zat warna indigo, pencucian, netralisir, pemberian softener dan pengeringan. Setelah melewati proses tersebut barulah benang melewati beberapa proses lagi dan menghasilkan kain denim yang layak dipasarkan di pasar ekspor dan pasar impor. Pengamatan yang dilakukan pada bab diskusi adalah tentang mesin Rope Dyeing yang mengalami kendala berhenti secara tiba-tiba. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui penyebab dan akibat yang disebabkan, lalu memberikan saran dan solusi agar dapat memperbaiki masalah yang ada.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1068
Appears in Collections:Kimia Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf193.03 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf198.25 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf188.69 kBAdobe PDFView/Open
Ringkasan.pdf189.95 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.