Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1064
Title: LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT DAYA MEKAR TEKSTINDO
Authors: Dita, Asnawati
Issue Date: 2017
Abstract: PT Daya Mekar Tekstindo merupakan perusahaan milik keluarga yang didirikan oleh Sulaeman Saputra pada tahun 1956 dengan modal pribadi dan bersifat Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan nama perusahaan Saputra Brother Jaya Textile Mill (SBJTM). Berdasarkan Akta Notaris Kikit Wiranti Sugata, SH No 17 tanggal 12 September 1997, nama perusahaan berubah menjadi PT Daya Mekar Tekstindo berlokasi di Jalan Raya Batujajar KM 3,5 Desa Giri Asih, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, yang berdiri di atas luas tanah 111.353 m 2 . Struktur organisasi yang digunakan berbentuk garis dengan pimpinan tertinggi dipegang oleh Direktur. Jumlah tenaga kerja sampai bulan November 2016 sebanyak 186 orang, dengan tingkat pendidikan Sarjana 2,15%, D4 3,23%, D3 3,76%, D1 3,76%, SMA 62,90%, SMP 17,21%, dan SD 6,99%. Proses produksi yang dilakukan di PT Daya Mekar Tekstindo meliputi proses persiapan penyempurnaan, pencelupan, pencapan, dan penyempurnaan. Jenis pesanan yang dilakukan 80% merupakan pesanan dari perusahaan lain (maklun) dan 20% proses yang dipasarkan ke beberapa kota di Pulau Jawa. Pesanan yang dilakukan berupa pesanan dengan hasil kain berupa hasil pencelupan dan hasil pencapan. Jumlah produksi yang dilakukan pada bulan Desember 2016 sebanyak 589.700 meter. Sarana penunjang produksi yang terdapat di PT Daya Mekar Tekstindo dilengkapi dengan mesin singeing-desizing, scouring-bleaching, mercerizing, thermosol, cold pad batch, rotary printing, washing, stenter, sanforize,dan sueding yang beroperasi selama 24 jam setiap harinya selama enam hari kerja. Selain itu, sarana penunjang produksi yang dimiliki untuk menunjang keberlangsungan produksi adalah laboratorium, tenaga listrik, tenaga uap, pendingin udara, pengelolaan air produksi yang berasal dari 3 sumur artesis, dan pengolahan air limbah dengan cara fisika dan kimia yang tidak dipublikasikan hasilnya. Bagian diskusi pada laporan ini yaitu mengamati cacat lipatan yang paling banyak terjadi pada hasil produksi selama bulan November 2016 sebesar 4,28% dengan jenis cacat lipatan yang paling mendominasi. Angka ini tidak memenuhi batas maksimal cacat yang ditetapkan perusahaan yaitu 3%. Kondisi ini menyebabkan kain harus mengalami penurunan grade yang akan menurunkan harga jual atau melakukan pencelupan kembali dengan warna yang lebih tua dari warna asal yang akan menambah biaya produksi. Penyebab terjadinya cacat ini dikarenakan faktor mesin, material, dan manusia. Cacat lipatan disebabkan oleh kondisi bearing pada mesin akibat pemeliharaan mesin yang tidak terlaksana, kondisi pelumas bearing yang tidak tahan panas sehingga membuat rol pengantar kain macet, dan ketidakstabilan temperatur yang membuat migrasi zat warna kurang baik saat proses pencelupan. Kondisi cacat ini juga dipengaruhi oleh faktor manusia yang kurang sigap dalam mengontrol mesin dan kurang teliti dalam menjalankan tugas. Hasil analisa untuk menanggulangi cacat lipatan ini perlu dilakukan pemeliharaan mesin secara berkala, mengganti pelumas bearing dengan kualitas yang lebih baik, perlu adanya pengontrolan pada temperatur, serta kesadaran operator dalam memenuhi instruksi kerja dan lebih teliti dalam menjalankan tugas.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1064
Appears in Collections:Kimia Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf3.13 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf3.13 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf3.13 MBAdobe PDFView/Open
Ringkasan.pdf3.13 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.