Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/998
Title: LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI WORKSHOP FERRY SUNARTO
Authors: Haifa, Bilqis
Issue Date: 2017
Abstract: Ferry Sunarto merupakan salah satu peracang mode Indonesia yang identik dengan rancangan kebaya. Pada tahun 1995, Ferry Sunarto menjadi pemenang kedua pada Lomba Perancang Mode (LPM) yang menghantarkan nama Ferry Sunarto kepada masyarakat. Rancangan Ferry Sunarto telah digunakan oleh kalangan artis dan orang ternama di Indonesia maupun luar negeri. Ferry Sunarto bergabung dalam Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) dan Ferry Sunarto menjadi ketua APPMI pada periode 2000-2003. Pada November 2015, Ferry Sunarto mengundurkan diri dari APPMI kemudian bergabung dengan Indonesia Fashion Chamber (IFC) dan menjabat sebagai National Vice Chairman. Workshop Ferry Sunarto terletak di Jalan Ibu Inggit Garnasih No. 160 Ciateul, Bandung. Pada workshop Ferry Sunarto dilakukan pengerjaaan pesanan kebaya konsumen yang berasal dari workshop Bandung dan showroom Jakarta. Workshop Ferry Sunarto memiliki bangun menyerupai toko yang digunakan sebagai kegiatan produksi dengan luas 240 m 2 dan bangunan terdiri dari tiga lantai dengan fasilitas listrik berkapsitas 3200 watt. Pada setiap lantainya memiliki fungsi yang berbeda. Pada lantai satu digunakan sebagai area showroom dan menerima tamu. Lantai dua digunakan area persiapan produksi. Lantai tiga digunakan untuk area produksi. Area produksi diletakan pada satu lantai untuk mengoptimalkan hubungan antar tenaga kerja dan aliran produksi untuk menghailkan alur produksi yang efisien. Pada lantai tiga terdapat sembilan mesin jahit, satu mesin obras, dua mesin bordir, satu mesin cornelli, dan dua setrika uap. Jumlah tenaga kerja pada Ferry Sunarto sebanyak 30 orang dengan 20 orang pada divisi produksi dan 10 orang divisi non-produksi. Pendistribusian Tenaga kerja berdasarkan keahlian dan kemampuan yang dimiliki. Workshop Ferry Sunarto memiliki dua alur proses produksi yaitu alur proses produksi untuk koleksi dan alur produksi untuk konsumen. Saat ini Ferry Sunarto memiliki tiga label yaitu Ferry Sunarto, Fersu Deluxe, dan Parende. Label Ferry Sunarto merupakan label utama yang memproduksi berbagai jenis kebaya wedding dan kebaya couture. Label Fersu Deluxe merupakan label yang memproduksi kebaya Ready-To-Wear dan Ready-To-Wear Deluxe. Label Parende merupakan label yang memproduksi busana yang berasal dari wastra Indonesia seperti kain batik dan tenun. Dari hasil kerja praktik lapangan di Workshop Ferry Sunarto ditemukan adanya ketidaksesuaian jadwal perencanaan produksi. Hal tersebut dapat menyebabkan keterlambatan waktu penyelesaian produk dan kerugian pada perusahaan dalam peningkatan biaya produksi. Jika dibiarkan maka akan menyebabkan terganggunya proses produksi. Kendala ini dapat ditanggulangi dengan membuat form diberisikan informasi singkat mengenai busana yang sedang diproduksi yang kemudian disertakan pada busana selama proses produksi berlangsung serta melakukan pengawasan yang lebih ketat oleh asisten desainer agar terhindar dari kesalahan dalam proses pembuatan pakaian.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/998
Appears in Collections:Produksi Garmen Dan Fashion Desain

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf1.79 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf1.79 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf1.79 MBAdobe PDFView/Open
Ringkasan.pdf1.79 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.