LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT APPAREL ONE INDONESIA 1

Abstract

PT Apparel One Indonesia merupakan salah satu anak perusahaan dari Triputra Group yang bergerak dibidang manufacturing dengan produksi pakaian jadi yang didirikan pada tanggal 19 Agustus 2011 dengan status penanaman modal sendiri dan modal asing atau disebut juga joint venture. PT Apparel One Indonesia 1 (AOI) berlokasidi Kawasan Berikat Rukti Mukti Bawana yang berada di Kawasan Industri Tugu Wijayakusuma (KITW), Technopark Blok B-5 kota di Jl. Raya Semarang Kendal KM. 12, Randu Garut, Semarang. PT Apparel One Indonesia 1 memiliki luas wilayah 13.914 m

2 . Struktur Organisasi di PT Apparel One Indonesia 1 Indonesia berbentuk garis dengan pimpinan tertinggi dipegang oleh Chief Executive Officer (CEO). Jumlah karyawan sampai dengan bulan Desember 2016 terhitung sebanyak sebanyak 2.273 orang pekerja. PT Apparel One Indonesia memiliki 42 line produksi reguler dan 2 line produksi modular dengan jumlah mesin sebanyak 1.500 unit mesin terhitung sampai dengan bulan Desember 2016. Jenis pakaian jadi yang diproduksi oleh PT Apparel One Indonesia 1 adalah jenis sportwear dan outdoorwear dengan kapasitas produksi sebanyak 12.000.000 pieces/tahun atau 1.000.000 pieces/bulan terhitung pada bulan Desember 2016 dengan buyer tunggal yaitu adidas. Finished good dipasarkan langsung ke store adidas yang berada di seluruh dunia yang dikategorikan dengan beberapa region, yaitu Eropa, Asia, North America, South America dan Afrika. Sarana penunjang produksi yang dimiliki PT Apparel One Indonesia 1 terdiri dari penyediaan air bersih yang berasal dari tiga sumur artesis, tenaga listrik yang berasal dari PLN dengan 2 unit generator dengan kapasitas 230 kVA dan 500 kVA. Penghasil tenaga uap menggunakan 19 boiler. Perusahaan mempunyai sarana penunjang gudang sebagai penyimpanan barang ataupun kain diantaranya gudang kain dan gudang aksesoris. PT Apparel One Indonesia 1 setiap tahun melakukan pembinaan dan pengembangan kepada karyawan dengan tujuan meningkatkan kualitas dan kemampuan karyawan agar tercapainya produktivitas dan kualitas pekerjaan dalam bentuk pendidikan umum dasar, training dan promosi. Diskusi pada Laporan Praktik Kerja Lapangan ini mendiskusikan salah satu topik bahasan pada bab ketiga, yaitu bagian produksi. Bab ini berisi tentang diskusi mengenai upaya pencegahan ketidaksesuaian antara presentase allowance irreguler performance physiological needed (waktu tambah untuk kegiatan tidak produktif yang terfokus pada faktor kebutuhan fisiologi) aktual pada PT Apparel One Indonesia 1 yaitu 0,23% dengan standar allowance irreguler performance Jepang sebagai acuan PT Apparel One Indonesia 1 yaitu 0,20%. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kontrol terhadap salah satu kegiatan dari physiological needed sebagai lost time. Upaya yang disarankan untuk mencegah ketidaksesuaian presentase allowance physiological needed pada allowance irregular performance tersebut adalah penerapan toilet card pada setiap line sewing sebagai tindakan kontrol.