LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT. SRI REJEKI ISMAN TBK

Abstract

PT. Sri Rejeki Isman Tbk. terletak di Jl. KH.Samanhudi no.88 Jetis, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, yang berdiri diatas lahan seluas ± 500.000 m2 . PT Sri Rejeki Isman Tbk tediri dari dua Divisi yaitu Divisi Tekstil dan Divisi Garmen. Divisi Tekstil terdiri dari Pertenunan (Spinning), Perajutan (Weaving), Pencelupan (Dying) dan Penyempurnaan (Finishing). Divisi Garmen terdiri dari pembuatan Uniform dan Fashion. Perusahaan ini memiliki 9 unit departemen spinning, 4 unit departemen weaving, 3 unit departemen dyeing, printing, finishing, dan 9 unit departemen Garment. Bentuk struktur organisasi dari perusahaan ini adalah garis dan staff. Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan di PT Sri Rejeki Isman Tbk pada Departemen Garmen V selama 64 hari kerja. PT Sri Rejeki Isman Tbk merupakan perusahaan tekstil yang tebesar se-Asia Tenggara serta merupakan perusahaan yang terintegritas. Perusahaan ini sudah memasarkan produknya ke lebih dari 40 negara diseluruh dunia. Hal tersebut dapat terjadi karena perusahaan ini adalah perusahaan yang memiliki integritas tinggi. Kualitas produk yang dihasilkan sangat terjamin dan mengikuti standar internasional yang berlaku. Produk yang dihasikan perusahaan tersebut, 70% di ekspor keluar negeri dan sisanya 30% untuk pasar lokal. Untuk permodalan, PT Sri ejeki Isman Tbk memiliki 70% modal sendiri dan 30% modal asing. Perusahaan ini memiliki jumlah seluruh karyawan sekitar lebih dari 22.000 orang. Produk yang dibuat oleh PT Sri Rejeki Isman Tbk adalah sebagian besar pakaian tentara Indonesia maupun negara asing bahkan NATO (North Atlantic Treaty Organization) yang merupakan partner resmi dalam hal ini. Sebagian kecil lainnya merupakan produk fashion yang juga diekspor dan untuk produk lokal. Tidak hanya memproduksi garmen, perusahaan ini juga memproduksi bahan baku kain untuk garmen fashion dan pakaian tentara. Untuk pebahasan pada bagian diskusi, penulis berfokus pada produktivitas yang terdapat pada Departemen Garmen V. Permasalahan yang terjadi adalah produktifitas para karyawan di departemen ini menurun, jika banyak waktu yang terbuang (wasting time), maaka produktifitas akan menurun sehingga menyebabkan target produksi yang sudah direncakan tidak dapat tercapai. Banyak hal yang akan menjadi dampak negatif akibat menurunnya produktifitas. Salah satu contoh masalah besar yang timbul adalah tidak dapat mencapai target produksi dan tidak bisa melakukan shipment tepat waktu. Untuk mengetahui faktor yang berpengaruh pada pembahasan di bab diskusi ini, dilakukan pengamatan terhadap faktor – faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya produktifitas yang terdapat pada Departemen Garmen V. Pada laporan ini dibahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya produktifitas yang menyebabkan target tidak tercapai serta pembahasan dan saran.