Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/987
Title: LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT PAN ASIA JAYA ABADI
Authors: Dessy, Kania Nur Islami
Issue Date: 2017
Abstract: PT Pan Asia Jaya Abadi merupakan pengembangan perusahaan dari PT Pan Asia Group. Namun, pada akhir tahun 2010 PT Pan Asia Group memutuskan untuk menutup perusahaan dan membangun perusahaan baru yaitu PT Pan Asia Jaya Abadi pada bulan April tahun 2011 yang berkonsentrasi pada bidang manufaktur produksi pakaian jadi (garment). PT Pan Asia Jaya Abadi berlokasi di jalan Cisirung, Mohammad Toha KM.6,8 Nomor 95, Kabupaten Bandung. Perusahaan memiliki status Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang saham seluruhnya dimiliki oleh pemilik dari perusahaan tersebut. PT Pan Asia Jaya Abadi memiliki total keseluruhan lahan sebesar 61.268 M2 dengan pembagian luas lahan tertutup sebesar 36.594 M 2 dan luas lahan terbuka sebesar 24.674 M 2 . Struktur organisasi PT Pan Asia Jaya Abadi memiliki bentuk struktur secara garis dengan jabatan tertinggi dipegang oleh Direktur. Berdasarkan data jumlah tenaga kerja bulan Desember 2016, total keseluruhan pekerja di perusahaan tersebut berjumlah 895 orang dengan jumlah pembagian berdasarkan tingkat pendidikan dengan persentase sebagai berikut; Tingkat pendidikan SD sebanyak 6,92%, SMP 51,84%, SMA 39,32%, Diploma I 0,55%, Diploma III 0,44% dan Sarjana 0,89%. PT Pan Asia Jaya Abadi memiliki beberapa Negara tujuan ekspor seperti, Jepang, Amerika, Turki, Irak, Dubai dan Negara lainnya dengan jenis produksi pakaian jadi khusus wanita. Jumlah rata-rata produksi perbulan yang dihasilkan perusahaan mencapai 250.000 pieces. Pada awal tahun berdirinya perusahaan, PT Pan Asia Jaya Abadi memiliki 3 line produksi dengan jumlah mesin sebanyak 144 unit dan terus berkembang sampai dengan bulan Desember tahun 2016 menjadi 28 line dengan jumlah mesin produksi sebanyak 645 unit dan non-produksi sebanyak 184 unit. Secara singkat alur proses produksi dimulai dari proses inspeksi kain, pembuatan pola marker, gelar susun kain, pemotongan, penjahitan, penyetrikaan, pengepakan hingga pengiriman barang. Sarana penunjang produksi dalam perusahaan ini menggunakan sember tenaga listrik yang berasal dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan kapasitas daya sebesar 1.385 kVA. Sedangkan kebutuhan uap berasal dari mesin steam boiler dengan kapasitas 10 ton/jam dan untuk kebutuhan sumber air diambil dari sungai Ciranjang. Penulisan pada bagian bab IV membahas mengenai pengamatan terhadap penyebab timbulnya cacat puckering pada pesanan blouse wanita style N1781, sehingga menyebabkan adanya penumpukan proses dibagian penjahitan. Hasil pengamatan yang dilakukan selama praktik kerja lapangan berlangsung yaitu ditemukannya cacat produk jenis puckering (jahitan berkerut) dengan persentase sebesar 3,1% yang disebabkan karena penggunaan metode penjahitan yang kurang tepat, seperti kesalahan metode dalam penanganan operator melakukan tarikan kain pada saat proses penjahitan berlangsung. Dalam hal ini salah satu upaya yang paling mudah dilakukan untuk menghindari kembali adanya cacat puckering adalah selalu memastikan operator tidak menahan helai atas dan bawah kain saat proses penjahitan berlangsung.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/987
Appears in Collections:Produksi Garmen Dan Fashion Desain

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf174.75 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf195.92 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf172.19 kBAdobe PDFView/Open
Ringkasan.pdf176.23 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.