LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT APPAREL ONE INDONESIA 2

Abstract

PT Apparel One Indonesia 2 merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pakaian jadi, berlokasi di Jalan Tugu Wijaya IV, Kawasan Industri Tugu Wijayakusuma, Jalan Raya Semarang-Kendal, Km. 12, Semarang, dengan luas pabrik lebih kurang sebesar 25.168 m², yang dibangun pada lahan seluas 33.598 m². PT Apparel One Indonesia 2 ini berada dibawah naungan Bina Busana Internusa Group, salah satu anak perusahaan Triputra Group, yang mulai berproduksi pada bulan Desember 2015, dengan modal usaha dari perjanjian kerja sama (joint venture) oleh 3 shareholder yaitu, Bina Busana Internusa Group Indonesia dengan Wellcorp (Liberty Group) Singapura, dan Duang Dee Dee Yeh Group Thailand. Bentuk struktur organisasi perusahaan ini adalah garis dan staff, dimana pimpinan tertinggi dipegang oleh Chief Executive Officer (CEO), dengan staff sebagai pembantu pimpinan dalam memberikan nasihat. Selain itu staff juga diberi kewenangan untuk menandatangani keputusan dan instruksi atas nama pimpinan. Hingga akhir 2016, PT Apparel One Indonesia 2 memiliki karyawan sebanyak 1.304 orang. Metode produced to order, atau pengerjaan produksi berdasarkan permintaan dari buyer, digunakan PT Apparel One Indonesia 2 untuk menjalankan produksinya. Adidas sebagai buyer utama atau single buyer, telah bekerja sama dengan perusahaan sejak tahun 2011, dengan mayoritas jenis produksi pakaian olah raga dan casual untuk pria dan wanita, baik dewasa maupun anak-anak. Kapasitas produksi PT Apparel One Indonesia 2 sebanyak lebih kurang 120.000 pieces setiap bulan, untuk dikirimkan ke beberapa negara Asia, Australia, Eropa, Amerika Serikat, Amerika Selatan dan Afrika. Alur proses produksinya meliputi perencanaan dan pengendalian produksi, persiapan produksi, pengerjaan, pengendalian mutu hingga pengiriman produk. Pada bagian diskusi penulis membahas salah satu jenis kegiatan yang rutin dilakukan oleh departemen Warehouse PT Apparel One Indonesia 2 berupa stock opname, yaitu melakukan pengecekan sekaligus pencocokan secara menyeluruh antara aktual simpanan (kain) dengan kartu stok material dan database Enterprise Resource Planning (ERP) yang berisi deskripsi dan jumlah simpanan tersebut. Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari pengendalian produksi yang dilakukan departemen Warehouse, dibawah pengawasan serta didampingi oleh departemen Inventory Planning Control (IPC) dan Accounting & Taxes. Departemen Warehouse menjalankan stock opname dalam dua tahap, yaitu stock opname internal dan stock opname eksternal. Pada saat pelaksanaan stock opname internal, terjadi ketidaksesuaian antara penyimpanan aktual dengan data pada kartu stok material dan list database. Namun, pihak yang bertanggungjawab melakukan tindakan penanggulangan yang tepat, sehingga dapat meminimalisir terulangnya masalah tersebut.