Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/98
Title: UPAYA MENINGKATKAN KETAHANAN LUNTUR WARNA PADA PROSES PENCELUPAN BENANG CAMPURAN POLIAKRILAT-WOL- POLIAMIDA DENGAN ZAT WARNA BASA DAN REAKTIF METODA SATU LARUTAN – SATU TAHAP
Authors: Muhamad, Ackly
Issue Date: 2014
Abstract: PT. Vonex Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pemintalan dan pencelupan. Suatu produk dikatakan baik bila hasil produksi sesuai dengan standar yang dimiliki perusahaan dan sesuai keinginan dari konsumen. Salah satu penelitian yang sedang dilakukan di Dyeing Department adalah tentang pencelupan benang campuran poliakrilat-wol-poliamida metoda 2 bath-2 stage dengan zat warna basa dan reaktif. Masalah yang timbul dari hasil pencelupan adalah ketahanan luntur warna terhadap gosokan dan pencucian yang rendah hal tersebut diduga karena belum tercapainya pH fiksasi zat warna reaktif yang menyebabkan ketahanan luntur warna terhadap gosokan dan pencucian menjadi kurang baik. Untuk mengatasi hal itu diperlukan perbaikan pada saat proses fiksasi zat warna reaktif. Perbaikan yang dilakukan tidak hanya dari aspek teknis akan tetapi meliputi juga aspek ekonomis dengan cara mengubah skema proses pencelupan 2 bath – 2 stage menjadi 1 bath – 1 stage. Pada proses pencelupan benang poliakrilat-wol-poliamida dengan zat warna basa reaktif di PT Vonex Indonesia, proses fiksasi pada saat penambahan dengan amonia (NH4OH) tidak tercapai pH alkali. Hal tersebut menyebabkan proses fiksasi zat warna reaktif yang tidak sempurna. Pada percobaan ini dilakukan dengan skema 2 bath – 2 stage dan 1 bath – 1 stage serta memvariasikan amonianya yaitu 0,5 mL/L, 1,5 mL/L, 2,5 mL/L, dan 3,5 mL/L, kemudian dilakukan pengujian beda warna, ketahanan luntur warna terhadap pencucian, dan ketahanan luntur warna terhadap gosokan basah dan kering. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin tinggi penambahan amonia berpengaruh pada ketahanan luntur warna terhadap pencucian dan gosokan. Berdasarkan dari data hasil percobaan, didapatkan kondisi optimum penambahan amonia yang mampu memperbaiki ketahanan luntur warna terhadap pencucian dan gosokan yaitu dengan konsentrasi 3,5 mL/L. Nilai ketahanan luntur warna terhadap pencucian 4-5 untuk penodaan dan 5 untuk perubahan warna, sedangkan nilai ketahanan luntur warna terhadap gosokan basah 4-5 dan gosokan kering 5. Selain memvariasikan amonia dilakukan juga perubahan skema proses yaitu dari 2 bath – 2 stage menjadi 1 bath – 1 stage. Perubahan skema ini dilakukan untuk menghemat waktu proses. Pada skema proses 2 bath – 2 stage memerlukan waktu proses dari awal pencelupan sampai dengan selesai selama 305 menit, sedangkan skema proses 1 bath – 1stage hanya memerlukan waktu selama 200 menit.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/98
Appears in Collections:Kimia Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf193.78 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf182.54 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf155.66 kBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf148.95 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.