Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/979
Title: LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI BUTIK MALIK MOESTARAM
Authors: Atika, Jamiyatur Ridlo
Issue Date: 2017
Abstract: Butik Malik Moestaram merupakan usaha butik yang bergerak dibidang busana cocktail, evening gown, busana muslim dan gaun pengantin. Butik Malik Moestaram memiliki satu lokasi produksi yang juga merupakan galeri yakni di jalan Sindang Kasih No. 7A Antapani, Bandung. Permodalan butik Malik Moestaram berasal dari modal perorangan. Metode pemasaran yang dilakukan butik Malik Moestaram melalui penyediaan galeri, mengikuti pameran, dan melalui media sosial. Bentuk struktur organisasi butik Malik Moestaram berupa garis dengan pimpinan tertinggi adalah owner. Produk butik Malik Moestaram dibuat berdasarkan pesanan konsumen, pembuatan koleksi fashion show, dan sebagai persediaan untuk pameran. Proses produksi butik Malik Moestaram meliputi pembuatan design, pemilihan material, pengukuran, pembuatan pola, pemotongan, penjahitan, fitting, pemasangan payet dan aplikasi, quality control, finishing, packing, dan pengiriman. Pada proses produksi, butik Malik Moestaram ditunjang dengan mesin lockstitch single needle, mesin overedge, round knife dan steam iron. Karyawan yang dimiliki butik Malik Moestaram berjumlah 15 orang. Tingkat pendidikan operator butik Malik Moestaram SMP – SMASMK. Waktu kerja yang diterapkan pada hari Senin-Jumat adalah 9 jam sedangkan hari Sabtu selama 8 jam. Upah karyawan dihitung per hari kerja yang dibayarkan setiap hari Sabtu. Praktik kerja lapangan pada proses produksi butik Malik Moestaram pemilihan material, pengukuran, fitting, pemasangan payet dan aplikasi, finishing, dan packing. Fokus dari proses produksi butik Malik Moestaram adalah pemasangan payet dan aplikasi, karena payet dan aplikasi pada busana merupakan ciri khas produk busana Malik Moestaram. Pemasangan payet dan aplikasi pada butik Malik Moestaram dilakukan secara manual tanpa bantuan mesin. Waktu yang dibutuhkan untuk pemasangan tergantung pada kerumitan dari desain aplikasi dan payet. Pengecekan setiap proses produksi dilakukan langsung oleh owner. Pada proses quality control desainer akan langsung melihat dan mengecek produk yang telah dibuat. Proses selanjutnya adalah finishing berupa pemotongan benang, pemasanagn kancing dan kait. Bagian packing akan masang hangtag serta pemberian harga, apabila produk yang dibuat untuk keperluan pameran maka produk akan disimpan. Bila produk dibuat sesuai permintaan konsumen, produk akan dikirim menggunakan jasa kurir atau dapat diambil langsung di butik Malik Moestaram. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada butik Malik Moestaram dapat di identifikasi terjadinya keterlambatan dalam penyerahan produk pesanan kepada konsumen dan tidak adanya data tertulis mengenai data pemesanan konsumen. Keterlambatan dalam penyerahan pemesanan disebabkan oleh proses produksi yang tidak tepat waktu karena kurangnya bentuk data tertulis mengenai pesanan kepada operator sehingga operator mengalami kesulitan dalam melanjutkan proses produksi sebelum adanya perintah dari desainer. Masalah ini dapat diatasi dengan pembuatan lembar data konsumen dan produk sehingga proses produksi dapat dilakukan sesuai data dan tepat waktu.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/979
Appears in Collections:Produksi Garmen Dan Fashion Desain

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf1.77 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf1.78 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf1.77 MBAdobe PDFView/Open
Ringkasan.pdf1.77 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.