LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT. APPAREL ONE INDONESIA

Abstract

PT. Apparel One Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pakaian jadi. PT. Apparel One Indonesia merupakan anak perusahaan dari PT. Bina Busana Internusa Group. Awalnya, PT. Apparel One Indonesia bernama PT. Garmindo Bina Utama yang membeli pabrik bekas galangan kayu di daerah Tugu, Semarang. Namun sejak perusahaan bekerjasama dengan Thailand pada tahun 2010 berubah menjadi PT. Apparel One Indonesia. PT. Apparel One Indonesia memiliki luas wilayah 13.914 m

2 , terdiri dari bagunan produksi dan bangunan penunjang produksi. PT. Apparel One Indonesia merupakan perusahaan yang berbadan hukum perseroan terbatas. Modal untuk membangun usaha ini merupakan modal gabungan antara Indonesia dengan Thailand. Prosentasenya yaitu 50% BBI Group Indonesia, 40% Liberty Group Thailand dan 10% Yeh Group Thailand. Seluruh hasil produksi yang dihasilkan oleh PT. Apparel One Indonesia diekspor ke negara tujuan seperti Jepang, Cina, Jerman dan Amerika Serikat. PT. Apparel One Indonesia berada di Kawasan Berikat Rukti Mukti Bawana Blok B-5. Jalan Raya Semarang-Kendal KM.12, Kelurahan Randu Garut, Kecamatan Tugu, Semarang. Jumlah produksi perbulan perusahaan ini kurang lebih 1.000.000 potong. Untuk menjaga kepercayaan buyer, maka PT. Apparel One Indonesia menerapkan sistem penerapan manajemen mutu sesuai standar yang diberikan oleh buyer dengan berpedoman pada manual book. Pada bulan Oktober 2016, karyawan yang dimiliki oleh PT. Apparel One Indonesia mencapai 2273 orang, yang terdiri dari laki-laki 712 orang dan perempuan 1561 orang. Dalam menjalankan produksinya, PT Apparel One Indonesia mampu memproduksi kurang lebih 1.000.000 pieces per bulan. Produk yang dihasilkan PT. Apparel One Indonesia meliputi general jacket, pant, polo shirt, short, skirt, sweater, sweetshirt, tight, top, t-shirt dan apparel other. Kegiatan praktik kerja lapangan dilakukan di PT. Apparel One Indonesia dimulai pada bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2016. Penulis diberi kesempatan untuk melakukan pengamatan dan mengikuti kerja nyata terhadap aktivitas kerja yang ada pada industri pakaian jadi. Pengamatan dan kerja nyata dilakukan di departemen warehouse fabric, warehouse accessories, cutting, distribusi, sewing, packing, quality assurance, laboratorium dan industrial engineering. Pada bagian diskusi laporan praktik kerja lapangan ini, penulis mendiskusikan hasil dari penerapan line sewing modular production system. PT. Apparel One Indonesia sedang melakukan uji coba ( trial ) pada salah satu line sewing yang dimilikinya. Penggunaan modular production system ini diyakini dapat mengurangi WIP ( work in process ) dan efisiensi tenaga kerja.