Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/927
Title: STUDI PENERAPAN HYDROGEL NATRIUM ALGINAT DAN EKSTRAK BELIMBING WULUH (AVERHOA BILIMBI L.) PADA TEXTILE WOUND DRESSING
Authors: Samuel, Martin Pradana
Issue Date: 2020
Abstract: Kulit merupakan lapisan luar yang menutupi tubuh manusia, yang merupakan organ terbesar dari seluruh sistem tubuh. Kulit berperan penting dalam kehidupan manusia antara lain untuk mengatur keseimbangan air serta elektrolit, pengaturan suhu, dan berfungsi sebagai pelindung terhadap lingkungan luar. Kulit tidak dapat melaksanakan fungsinya dengan baik saat pelindung ini rusak karena berbagai penyebab seperti ulkus, luka, trauma, atau neoplasma. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengembalikan integritasnya sesegera mungkin. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengembalikan integritasnya adalah dengan menggunakan Textile wound dressing yang merupakan suatu teknik perawatan untuk membantu penyembuhan luka dengan menghindari dan melindungi luka dari kontaminasi dan cedera lebih lanjut. Telah dilakukan sintesis hydrogel berbahan alginate dan ekstrak belimbing wuluh pada textile wound dressing, dengan metoda pembentukan gel berupa chemical cross linking dengan menggunakan kalsium klorida, yang di evaluasi terhadap kualitatif kandungan senyawa organic penyerapan atau swelling ratio nya, sifat antibakteri, serta moisture vapor resistance nya, dengan harapan semakin tinggi nilai resistance nya, semakin lembab daerah atau areal luka nya maka semakin cepat terbentuknya benang fibril pada kulit yang berakibat pada proses penyembuhan luka. Hasil dari evaluasi yang dilakukan terhadap uji kualitatif kandungan ekstrak belimbing wuluh, menunjukkan bahwa didalam larutan ekstrak belimbing wuluh terdapat senyawa metabolit sekunder berupa flavonoid, Tanin, steroid, terpenoid, dan kardiak glikosida yang berpotensi sebagai zat antibakteri. Dari evaluasi terhadap penyerapan hydrogel didapatkan bahwa penggunaan konsentrasi alginate 2% (b/v) dan kalsium klorida 5% (b/v) mendapatkan nilai penyerapan atau swelling ratio yang paling tinggi bernilai 4,6016 g H 2 O/g Na Alginat. Sifat ketahanan kelembaban hydrogel dilakukan dengan memvariasikan ketebalan coating pada textile wound dressing. Didapatkan hasil coating dengan ketebalan (1,026±0,01) mm memberikan nilai pengujian moisture vapoure resistance yang ditunjukan dengan nilai Ret sebesar 1,3782 m2 kPa/W, dengan semakin tebalnya coating yang diberikan pada ketebalan (5,022±0,01) mm menghasilkan nilai nilai pengujian moisture vapoure resistance semakin besar juga yaitu 1,6859 m 2 kPa/W maka, dengan Semakin besarnya ketebalan yang diberikan, semakin besarnya nilai ketahanan uap air yang diberikan. dan semakin besarnya nilai ketahanan uap airnya menunjukkan semakin lembabnya kondisi dari area luka tersebut, dan dengan semakin lembabnya kondisi yang dapat diberikan pada daerah luka akan memberikan sifat penyembuhan luka yang semakin cepat juga.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/927
Appears in Collections:Magister Rekayasa Tekstil Dan Apparel

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Abstrak.pdf3.08 MBAdobe PDFView/Open
BAB I.pdf3.08 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf3.08 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf3.08 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf3.08 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.