Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/926
Title: PEMANFAATAN SERAT ALAM BIDURI (Calotropis gigantea) SEBAGAI BAHAN INSULASI PANAS PADA KAIN MULTILAPIS UNTUK APLIKASI JAKET MUSIM DINGIN
Authors: Arif, Wibi Sana
Issue Date: 2020
Abstract: Bahan insulasi panas komersial untuk jaket musim dingin umumnya menggunakan down (bulu angsa) dan batting poliester. Selain termasuk kategori bahan impor yang mahal, down diperoleh dengan cara mengeksploitasi hewan dan dapat memicu alergi sedangkan poliester merupakan serat sintetik yang kurang ramah lingkungan. Serat biduri (Calotropis gigantea) merupakan serat alam dengan karakteristik morfologi berongga, ringan, dan tahan air sehingga berpotensi menjadi bahan insulasi alternatif yang ramah lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat kain multilapis berisi bahan insulasi panas dari serat biduri untuk aplikasi jaket musim dingin serta membandingkannya terhadap down dan batting poliester. Metode penelitian diawali dengan membentuk serat biduri menjadi web dan nonwoven. Selanjutnya, bahan yang akan difungsikan sebagai lapisan insulatif disisipkan di antara lapisan dalam (kain poliester) dan lapisan luar (kain nilon water repellent) sehingga terbentuk kain multilapis dengan susunan menyerupai bahan jaket musim dingin. Serat biduri diuraikan pada mesin bale opener kemudian dibersihkan dan dibentuk menjadi lapisan web pada mesin cotton selector. Pengikatan web menjadi nonwoven dilakukan dengan metode thermal bonding menggunakan mesin hotpress pada suhu 130 °C selama 1 menit tanpa perlakuan tekanan. Web biduri dibuat menjadi 3 variasi massa asupan serat, yaitu: 10 g, 20 g, dan 30 g sedangkan nonwoven biduri dibuat menjadi 3 variasi komposisi, yaitu: (95:5)%, (90:10)%, dan (80:20)%. Masing-masing komposisi divariasikan lagi menjadi 3 jenis ketebalan, yaitu: 1 lapis, 2 lapis, dan 3 lapis. Performa kain multilapis berinsulasi serat biduri, down, dan batting poliester dievaluasi melalui pengujian resistansi termal dan resistansi evaporatif menggunakan alat sweating guarded hotplate (SGHP), pengujian sifat konduktivitas termal menggunakan fabric touch tester (FTT), dan uji daya tembus udara (DTU) menggunakan air permeability tester. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada masa bahan yang sama (30 g), nilai resistansi termal (R ) kain multilapis berinsulasi web biduri (1,35 m 2 ct .°C/W) dan nonwoven biduri (0,82 m 2 .°C/W) dengan komposisi (95:5)% lebih tinggi dibanding kain multilapis pembanding berinsulasi down (0,81 m 2 .°C/W) dan batting poliester (0,60 m 2 .°C/W). Nilai resistansi evaporatif (R ) kain multilapis berinsulasi nonwoven biduri (43,6 m 2 .Pa/W; 39,6 m 2 et .Pa/W; dan 34,9 m 2 .Pa/W) pada semua variasi komposisi lebih rendah dibanding kain multilapis pembanding berinsulasi down (55,8 m 2 .Pa/W) dan batting poliester (49,5 m 2 .Pa/W). Nilai R ct dan R pada kain multilapis berinsulasi biduri meningkat seiring dengan peningkatan massa dan ketebalan bahan sedangkan pada nilai DTU berlaku sebaliknya. Hubungan yang sangat kuat dan positif terlihat pada nilai R ct dan R . Hasil optimum diperoleh pada kain multilapis berinsulasi nonwoven biduri dengan komposisi (95:5)%, ketebalan 2 lapis (massa 30 g) dengan nilai R ct et 0,82 m 2 .°C/W, R .Pa/W, dan DTU 2,22 cm/s. Kain multilapis dengan bahan insulasi web dan nonwoven biduri berpotensi untuk diaplikasikan sebagai bahan pengisi insulatif pada jaket musim dingin. Kata kunci: biduri, insulasi panas, kain multilapis, jaket musim dingin et et 43,6 m 2
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/926
Appears in Collections:Magister Rekayasa Tekstil Dan Apparel

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Abstrak.pdf667.38 kBAdobe PDFView/Open
BAB I.pdf804.48 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf847.49 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf718.23 kBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf1.01 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.