LAPORAN KERJA PRAKTEK LAPANGAN DI PT TRISULA TEXTILE INDUSTRIES

Abstract

PT Trisula Textile Industries merupakan perusahaan berbentuk perseroan terbatas, didirikan pada tahun 1967 dan berlokasi di Jl. Leuwi Gajah No 170 Cigugur Tengah, Kota Cimahi, dengan luas tanah sekitar 134.791 m

2 dan luas bangunan sekitar 51.655,42 m 2 . Status permodalan merupakan Penanaman Modal Dalam Negeri

( PMDN ) . Struktur organisasi perusahaan berbentuk garis dan staf, pimpinan tertinggi dipegang oleh Presiden Direktur. Tenaga kerja berjumlah 771 orang yang terdiri dari berbagai tingkat pendidikan yaitu lulusan SD 0,8%, SMP 6,4%, SMA 84,7%, Diploma 4%, S1 4% dan S2 0,1%. Kegiatan produksi meliputi proses penggintiran benang ( twisting ) , pertenunan, dyeing-finishing, dengan jenis produk yang dihasilkan berupa suiting fabrics untuk keperluan pakaian formal, dan seragam. Bahan baku berupa benang, 20% diimpor dari Jepang yaitu benang nilon dan rayon, serta 80% bahan baku benang poliester berasal dari PT Tifico. Produksi yang dilakukan terdiri dari kain poliester 100%, poliester-CDP ( 70%-30% ) , poliester-nilon-CDP ( 70%-20%-10% ) yang dikategorikan kedalam produksi kain poliester tekstur dengan kapasitas produksi rata-rata/ bulan yaitu 600.000 yard, serta kain poliester-rayon ( 65%-35% ) dengan kapasitas produksi rata-rata/ bulan yaitu 45.000 yard. Produk yang dipasarkan meliputi pasar dalam negeri sebanyak 60% dan pasar ekspor sebanyak 40% dengan negara pemasaran antara lain Jepang, USA, New Zealand, Arab Saudi, Inggris, Jerman, Canada, Australia, Singapura, China, dan negara besar lainnya. Mesin-mesin yang digunakan yaitu Sofcer, Perble Range-Cylinder, Fukushin, Washing Sando, Dia Up Scutcher, Jet Dyeing Hisaka, SLD Kyoto, Ichikin, Stenter Hirano dan lai-lain. Sarana penunjang untuk kegiatan produksi terdiri dari, tenaga listrik yang diperoleh dari PLN dengan kapasitas 4.300 kVA, dan mesin generator listrik diesel dengan kapasitas 300 kW. Tenaga panas dengan media panas berupa uap terdiri dari dua unit boiler kapasitas 15 ton/jam, dan media oli terdiri dari satu unit ketel Oil Thermal Heater kapasitas 2 juta kal/jam. Pengolahan air proses berasal dari air sumur artesis dan air permukaan. Pengolahan air limbah meliputi proses fisika dan kimia, yang telah memenuhi persyaratan baku mutu limbah cair sesuai SK Gubernur Jawa Barat No 6 Tahun 1999. Laboratorium, dan pergudangan. Tinjauan khusus yang dibahas yaitu mengenai masalah penurunan suplai uap yang terjadi pada mesin-mesin produksi di Departemen Dyeing-Finishing, dan berdampak terhadap kegiatan produksi yang menyebabkan hasil produksi dalam hitungan per hari menjadi tidak tercapai dan kualitas kain menjadi menurun.