Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/849
Title: LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PT X
Authors: Aziza, Nur Rasyida
Issue Date: 2016
Abstract: PT X merupakan sebuah Perusahaan Tekstil yang berdiri pada tanggal 21 Desember 1989 di Jalan Raya Batujajar No. 32 Km 3,1 Desa Giri Asih Kabupaten Bandung Barat, Padalarang, Propinsi Jawa Barat, dan menempati lahan 68.000 m2 dengan luas bangunan 39.010 m 2 . PT X menerapkan Penanaman Modal Dalam Negeri ( PMDN ) , dengan struktur organisasi sistem garis dan kekuasaan tertinggi dipegang oleh direksi. Jumlah karyawan hingga bulan Februari 2016 sebanyak 736 orang dengan latar pendidikan terdiri dari 62% lulusan SMA, 27% lulusan D3, dan 11% lulusan sarjana. Jenis proses yang dilakukan ialah perajutan, persiapan penyempurnaan, pencelupan kain kapas, poliester serta campurannya, dan penyempurnaan pelemasan. PT X memproduksi kain greige rajut kapas, campuran poliester-spandex ( 97%-3% ) , dan poliester-kapas ( 65%-35% ) , serta mengolah kain greige menjadi kain yang siap dipasarkan setelah melalui proses persiapan, pencelupan dan penyempurnaan. Total produksi yang dihasilkan pada bulan Februari-Maret 2016 mencapai 688.181,20 kg dan 973.469,53 kg kain rajut finish, baik berasal dari kain rajut greige yang dipesan dari perusahaan lain maupun kain rajut produksi sendiri. Pemasaran produk PT X dilakukan di dalam negeri seperti kota Bandung, Jakarta, Medan, Surabaya dan Bali.. Sarana produksi di PT X antara lain mesin jet dyeing, jet flow, stenter, kalander dan lain-lain. Sarana penunjang produksi yang digunakan seperti sumber tenaga listrik yang berasal dari PLN sebesar 2100 kVA, cadangan mesin genset sebesar 500 kVA, serta tenaga uap dari tiga unit boiler dengan kapasitas masing-masing 10 ton/jam, 15 ton/jam dan 5 juta kalori. Air dari 3 sumur bor dengan kapasitas ± 600 m2 per hari. Air proses dan limbah diolah dengan metoda fisika-kimia. Bagian tinjauan khusus membahas mengenai analisa cacat pecah spandex pada kain rajut poliester-spandex ( 97%-3% ) . Berdasarkan analisa dan pembahasan masalah, oli silikon pada benang spandex berfungsi sebagai zat antistatik agar serat spandex tidak melekat satu sama lain. Akan tetapi pada proses pemasakan biasa oli silikon sukar hilang, sehingga pada proses pemantapan panas dengan suhu dan waktu yang berlebihan ( overheat ) , dapat menyebabkan terjadinya pengikisan pada serat spandex atau cacat pecah spandex. Berdasarkan usaha pengawasan dan pencegahan pada bulan Maret, PT X telah berhasil menurunkan jumlah cacat pecah spandex 0,37 % dari total produksi pada bulan Februari ( 688.181,20 kg ) menjadi 0,06 % dari total produksi ( 973.469,53 kg ) pada bulan Maret 2016.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/849
Appears in Collections:Kimia Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf1.48 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.