LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PT. SHINKO TOYOBO GISTEX GARMENT

Abstract

PT. Shinko Toyobo Gistex Garment merupakan perusahaan industri pakaian jadi yang terletak di Jalan Panyawungan KM.19 Desa Cileunyi Wetan Kabupaten Bandung. PT. Shinko Toyobo Gistex Garment memiliki luas tanah 17507 m

2 dan luas gedung 10514 m 2 yang terdiri dari dua gedung produksi yaitu STG I ( Woven Division Building ) yang khusus memproduksi kemeja dengan kapasitas produksi 160.000 pcs per bulan, dan STG II ( Knitting Division Building ) yang khusus memproduksi pakaian olahraga dan casual dengan kapasitas produksi 120.000 pcs per bulan. Produk yang dihasilkan berupa Dress Shirt, Baseball Uniform, Polo Shirt, T-shirt, sweater,. PT. Shinko Toyobo Gistex Garment didirikan pada tanggal 5 Mei 1994. Jumlah mesin yang ada di PT. Shinko Toyobo Gistex Garment sebanyak 454 unit untuk mesin penjahitan dan 225 unit untuk mesin non-penjahitan. PT. Shinko Toyobo Gistex Garment merupakan penanaman Modal Asing ( PMA ) dengan presentase sebesar 45% dimiliki oleh Shinko Sangyo Company Limited, 30% dimiliki oleh Toyobo Company Limited, 5% dimiliki oleh Sakae Manufacturing Company Limited dan 20% dimiliki oleh PT Gistex Indonesia. PT. Shinko Toyobo Gistex Garmen merupakan perusahaan yang berbadan hukum Perseroan Terbatas ( PT ) yang dipimpin langsung oleh Presiden Direktur sebagai pemegang kekuasaan eksekutif yang memimpin jalannya roda kegiatan perusahaan. Jumlah karyawan di PT. Shinko Toyobo Gistex Garment sebesar 633 orang. Sarana penunjang produksi PT Shinko Toyobo Gistex Garment tersedia sumber listrik dari PLN sebesar 850 kVA. Perusahaan ini memiliki 23 buah mini boiler ( ketel uap ) , sedangkan sarana penunjang produksi lainnya yaitu pergudangan. Bagian akhir dari Praktik Kerja Lapangan ini, Bab III membahas upaya perbaikan penyusutan pada proses fusing interlining pk 500 pada mesin roller press . Pemilihan topik ini dikarenakan terdapat pencapaian target atau penumpukan yang tidak tercapai di bagian fusing manset di deparemnt cutting , hal ini akan berdampak pada kelancaran proses produksi. Pelaksaan pengendalian mutu yang berlangsung secara terpadu dan berkesinambungan akan membantu suatu perusahaan untuk terus dapat meningkatkan produktivitas kerja. Produktivitas kerja yang terus meningkat akan berdampak positif pada pencapaian target produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan.